- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (562)
- Budaya-Wisata-Kuliner (2,035)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,684)
- Kesehatan n OR (1,834)
- Lingkungan hidup (369)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (327)
- Muda-di Rona n Prest (1,202)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,500)
- Reliji Kristiani (265)
- Rohani Islam (131)
- Selingan (2,622)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,048)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
Bimbinglah kami menuju kesempurnaan
Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna?. Kita masing-masing diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah (Kej 1,28). Oleh karena itu, kiranya tidak berlebihan tuntutan dari Tuhan agar kita menjadi sempurna seperti Allah Bapa sempurna adanya.
Paling tidak, kita harus menjaga: jangan sampai kita kehilangan gambar dan rupa Allah tersebut. Caranya adalah dengan cara mengasihi seperti Allah mengasihi kita. Allah mengasihi semua orang, tidak membeda-bedakan:
“Menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat 5,45). Memang, secara manusia sangatlah tidak mudah mengasihi orang yang telah berbuat tidak baik pada kita.
Untuk melihat saja, kadang kita tidak mau, apalagi sampai memberi salam, omong-omong dan bekerja bersama. Namun, justru di sinilah letak perjuangan kita untuk mencapai kesempurnaan, untuk sungguh-sungguh menghayati jati diri kita sebagai anak-anak Allah. Lalu, bagaimana kita harus memulai?
Dengan mendoakannya. Saya teringat dengan cerita Paus Fransiskus pada saat beliau masih sebagai frater. Ketika beliau bercerita dengan pembimbing rohani tentang beberapa temannya yang sedang berkonflik dengannya, romo pembimbing rohaninya bertanya:
“Apakah kau mendoakan mereka?” Saat Fr. Bergoglio geleng kepala, pembimbing rohaninya berkata: “Pergi dan doakanlah mereka. Bimbingan selesai”. Karena itu, dalam doa2 kita, jangan lupa kita kita juga mendoakan orang-orang yang telah memperlakukan kita dengan tidak baik, yang telah menimbulkan masalah bagi kita, yang telah merugikan kita. Inilah jalan kesempurnaan bagi kita.
Doa: Tuhan, bimbinglah kami menuju jalan kesempurnaan, yakni dengan mengasihi dan mendoakan mereka yang telah dan pernah memperlakukan kami dengan tidak baik. Amin. (-agawpr-; Go Hwie Khing-A60)
One Response to Bimbinglah kami menuju kesempurnaan
Leave a Reply Cancel reply

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447



”Kita masing-masing diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah (Kej 1,28)” Mohon penjelasan apa yg dimaksud dg “sebagai gambar dan rupa Allah?”. Allah kan roh yg tdk berbentuk? Thx atas kesediaannya unt menjelaskan.