Ubah bad mood jadi good mood

Dalam kehidupan, otak kita merupakan bagian organ tubuh yang luar biasa. Selain fungsinya hebat, otak mampu bekerja tak kenal lelah sepanjang waktu. Dengan syarat tubuh kita rutin diberi asupan gizi dan cukup tidur. Otak bisa tidak berfungsi apabila tengkorak otak rusak, bisa juga karena jaringan otak rusak disebabkan karena alkohol, atau obat-obatan terlarang. Otak bisa mengalami kelelahan apabila kita tidak mengontrol pikiran kita sendiri, seperti stress dan depresi.

Pada saat tertentu, kita tak jarang dihadapkan sesuatu yang menimbulkan sedih, galau atau murung sehingga hati kita menjadi bad mood. Dan kalau sudah bad mood, rasanya seperti tak mau melakukan apa-apa.

Orang yang menghargai dan memperhitungkan waktu, biasanya akan merasa rugi sekali jika ditimpa bad mood. Pengennya cepet segera bisa move on dari rasa bad mood-nya. Pengalaman buruk dan suasana lingkungan luar yang berubah memburuk itu mudah mempengaruhi pikiran untuk menjadi tidak aktif.

Mata kita itu melek, tetapi jika otak tidak bekerja semestinya seperti saat kita semangat, selalu saja otak kita rasanya ingin bermalas-malasan dan seolah sedang tidur pulas. Mengalami bad mood itu merupakan hal biasa, dan hampir setiap orang juga pasti mengalaminya.

Rasanya tidak nyaman jika kita diliputi rasa bad mood. Orang tertentu mungkin bisa mempertahankan melakukan pekerjaannya ketika bad mood sedang melanda. Akan tetapi, bagi orang yang typenya feeler, bisa dipastikan mereka memilih untuk diam dan tidak melakukan apa-apa.

Apa yang salah, jika dalam keadaan bad mood kita tak mau melakukan apa-apa. Mana kedisiplinannya? Tunjukan dong. Salah satu sikap orang sukses ialah mereka berhasil menanamkan kedisiplinan didalam dirinya. Mereka bisa mengatasi segala apa yang menjadi rintangannya, dan bila hambatan datang menerpa mereka semakin gigih untuk bekerja bukan memilih untuk menyerah dan diam.

Sulap bad mood jadi good mood:
* Pahami pikiran sendiri, ketahui apa penyebab rasa bad mood itu ada.
Kalau bad moodku hari ini sumber masalahnya ialah aku nggak bangun awal untuk menulis di Kompasiana. Bukan aku lupa setting alarm, cuman sudah bangun dan kebablasan tidur lagi. Akhirnya fatal deh nggak ada waktu buat menulis. Saat ada waktu, aku coba menulis yang ada diotakku. Jadinya kurang baik, rasanya geram sendiri aku pengen marah. Sudah menulis unpublish lagi. Capek dech.

* Kalau pikiran sepaneng dan tak ada solusi untuk jadi lebih baik, coba untuk keluar rumah.
Barangkali cuma sejenak ya, yang penting sudah bisa mendapatkan pemandangan baru. Dengan berada di luar rumah maka mata kita akan memandangi banyak sesuatu yang dapat menyelimurkan pikiran kita dari sumber yang membuat kita geram dan menimbulkan bad mood.

Seperti aku tadi, sehabis nulis dan gagal, aku pergi ke pasar. Jalannya bukan sekedar jalan. Tetapi jalan juga sambil berdo’a. Mencoba untuk mendapatkan ketenangan batin, selain memperhatikan orang yang berjalan bersemangat. Melihat orang lain berjalan semangat, aku pun tanpa disadari jadi ikut semangat.

* Dapatkan satu kejutan untuk diri sendiri dengan meledek diri
Entah nggak tau tadi sewaktu aku geram pada diriku, hatiku meledek begini, jangan jadi orang jarkoni.  Singkatan  ”bisa ngajar tetapi tidak bisa nglakoni (melakukan)!” Dalam hatiku tersentak. Dan segera ingin bangkit lagi. Aku harus segera mengubah bad mood ku ini jadi good mood. Aku tidak mau dikuasai emosi negatifku sendiri. Begitulah kata-kataku dalam hati.

* Ketika motivasi bangkit sudah muncul, gerakkan tubuh bekerja seperti biasa.
Motivasi terbesar itu adalah dari diri sendiri. Jadi usahakan kita bisa memotivasi diri kita. Seolah dapat digambarkan besar pengaruh motivasi dari diri itu 99%, sedang dari orang lain 1%. Tanpa kekuatan batin, maka sulit mengembalikan semangat dari jiwa kita setelah suasana hati yang kurang menyenangkan.

Dan dengan menggerakkan tubuh bekerja, maka otak kita akan ikut aktif lagi. Energi yang kita keluarkan pelan-pelan akan mampu menghapus rasa malas, dan lesu yang ada pada pikiran dan hati kita. Bisa ditambah dengan hal-hal menarik lainnya seperti mendengarkan musik kesukaan kita atau makan makanan yang dapat membuat semangat kita hadir kembali.

Begitulah sekiranya diri kita ini layak disebut sebagai guru yang bijak terhadap diri kita. Tetap semangat ya. (http://m.kompasiana.com/post/read/693571/1/sulap-bad-mood-jadi-good-mood.html)-FatchurR