Perbedaan itu harus bermanfaat
Beberapa hari yang lalu ada sedikit perbedaan pemahaman tentang akidah beragama yang berakhir salah satu tidak melanjutkan argumentasi berikutnya. Dibawah ini tanggapan dari sobat yang lebih senior :
Saya senang baca argue seru soal bergaul, beriman. Gak ada yg menampilkan kejengkelan sampai banting hp. Cukup bilang monyetnya lebih pinter. Nih supaya HARRY yakin saya seger waras tidak sedang dlm status dilarang berpendapat, maka sy turun gunung nimbrung ke WAroeng IAMDP.
Gak jadi tidur atau gak bisa tidur kalo gak nimbrung. Menurut saya: Manusia diciptakan serupa gambaran TUHAN tidak dengan cetakan, jadi tidak bisa diseragamkan rupa, pendapat, keyakinan dllnya. Karena TUHAN lah yg beraneka rupa, pendapat dan segalanya.
Karena itu manusia diwanti wanti jangan menghakimi. Apalagi pakai rumus2 yg ada disalah satu Al Kitab. Al Kitabnya kan ada beratus macam. Yg dari ajaran JESUS ada yg versi org zealot, Essenes, Keluarga JESUS, JUDAS, BARNABAS. Mesianic yg dipakai org Yahudi Pengikut JESUS.
Memang yg paling banyak pemakainya yg versi Paulus yg isinya 2/3 gubahan PAULUS+PETRUS dll. Maklum versi Paulus setelah tahun 325, Kaisar Romawi KONSTANTIN jadi pengikut Versi Paulus, penyebaranya didukung kekuasaan Romawi, yg lainya ditindas.
Seperti Ajaran Bung KARNO ditangani ORBA dgn Indoktrinasi P4 gitulah. Buku Biografi Bung KARNO halaman 381 nya ditambahi isi yg justru menjelekkan watak Bung KARNO, oleh Orde Baru. Sehingga beda dgn versi asli tulisan CINDY ADAMS yg berbahasa Inggris.
Karena itu buku ini yg di Perpus SMA maret 2015 sy tukar dgn versi yg persis dgn tulisan CIDY ADAMS. Jadi sebaiknya pakailah Al Kitab Agama Apapun utk pegangan pribadi masing2 yg percaya. Jgn dipakai sbg kebenaran dlm diskusi umum, apalagi dgn tafsir yg tdk inklusive toleran.
Nanti kalian jadi semacam FPI lebih celaka jadi Ku Klux Klan atau ISIS. Kl masing2 berbekal Al Kitab masing2, pemaparannya hendaknya dlm tataran spiritual umum yg diciptakan TUHAN yaitu: Tabur Tuai, Law of Attraction, Insight, Intuition, Penebusan bagi semua CiptaanNYA, Ilmu Pengetahuan utk secara berkelanjutan berangsur mengungkap rahasia Hukum Alam TUHAN.
Sy yakin dgn sarana ini nantinya beda tafsir ajaran disemua Al Kitab bisa dipertemukan. Yaitu stlh pengetahuan manusia berkembang lebih lanjut. Saat itu semua manusia jadi rukun mengelola Ciptaan TUHAN lainnya, shg semua manusia diperkenankan muksa menghadap TUHAN.
Balik kepokok perdebatan, soal pergaulan. Menurut saya ( silahkan ditanggapi ) Bagi seseorang yg sdh mumpuni Leadershipnya dan mau mempraktekanya, Kecerdasan Finansiilnya shg perilakunya tdk dipengaruhi kepentingan serta Kesadaran Spirituil nya, bergaul dgn siapa saja, yg baik, yg jahat, sehat atau malah dia yg jadi Garam Dunia mewarnai sekitarnya utk menjadi baik.
Tdk ada yg perlu dihindari meski resiko selalu menantang. Dia manusia pemimpin yg jadi teladan. Seperti Mother THERESIA dari Armenia berkarya bagi yg sengsara di India dan para zuster yg membesarkan kita di Mater Dei.
Yg celipir menghindari resiko terima nasib jadi pengikut, termakan ketakutan. Bgm dgn status Anda, pengikut atau teladan? Mind Body Soul kita yg menjawabnya. (Go Hwie Khing-A60)
Catatan : Akhirnya kebenaran adalah terserah anda memilih dan meyakininya dan silahkan ditekuni dan diamalkan secara individu. (Red)