Meratap karena tekanan hidup dari Tuhan
Ratapan biasanya muncul karena tekanan hidup dari luar yang tidak tertahankan. Misal, sakit yang tidak kunjung sembuh. Atau, musuh yang terus berupaya menghancurkan kehidupan. ini berbeda dari ratapan lain karena keluhan justru ditujukan pada Tuhan dan perbuatan-Nya yang membuat dia tertekan.
Dia merasa Tuhan menghukum dirinya dengan sakit yang berkepanjangan, sepertinya akan berujung kematian. Pemazmur (dia) tidak mengungkap dosa apa yang ia perbuat sehingga Tuhan menghajarnya dengan keras. Pemazmur merasa, tekanan yang berat, fisik dan mental bahkan juga secara sosial.
Mungkin sakit parahnya itu membuat beberapa teman mulai menjauhinya karena menganggap ia sedang dihukum Tuhan oleh karena dosanya. Gosip dan fitnah yang sampai di telinga pemazmur menambahkan dukanya. Syukur kepada Tuhan.
Di tengah pergumulan mengatasi rasa sakit fisik dan hati, pemazmur justru membawa semua keluhannya itu pada Tuhan. Pemazmur yakin Tuhan pasti mendengar seruan itu dan mengampuni dosa serta memulihkan dirinya. Ini menunjukkan bahwa pemazmur tidak pernah kehilangan imannya.
Apakah saat ini Anda galau karena tekanan hidup yang bertubi-tubi, sakit yang berkepanjangan, bahkan dengan vonis dokter yang menakutkan? Sebagai langkah awal, periksa diri Anda kalau-kalau ada dosa yang perlu diakui dan dimintakan ampun dari Tuhan.
Bila dirasa pas, Anda bisa menaikkan doa Anda dengan melantunkan mazmur ini. Yakinkan diri Anda bahwa Tuhan mengasihi Anda dan mau memulihkan Anda. Naikkan syukur, dan jalani hidup ini bersama Tuhan. (Andre Wajudibroto)
Leave a Reply