Membeberkan aib orang

bunga indah langkaKetika seorang selebriti mau bercerai dengan istrinya, dia ditanya wartawan, mengapa dia menceraikan istrinya, apa kesalahan istrinya. Dia menjawab :” Dia kan istri saya, sesuai tuntunan agama, saya tidak boleh membuka aib keluarga saya ”. Sesudah bercerai dia ditanya wartawan lagi, apa kesalahan mantan istrinya, Emha menjawab :” Sekarang dia orang lain, saya tidak boleh membuka aib orang lain”.

Begitulah ajaran agama, kita tidak boleh membuka aib orang, apalagi saudaranya, keluarganya. Membicarakan aib; kesalahan; kelemahan dan hal-hal negatif orang lain, kalau itu fakta; jika memang benar terjadi, itu yang disebut gibah. Kalau hal negatif itu ternyata bohongan, itu yang disebut fitnah.

Orang sering bilang, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Itu penggambaran dan penegasan bahwa semisal orang dibunuh, beberapa waktu kemudian orang sudah lupa dengan peristiwa pembunuhan itu. Tapi kalau fitnah dampaknya bisa lebih panjang, lebih lama, lebih menyakitkan.

Misal dikatakan si A itu pembunuh, koruptor, pengemplang pajak atau tukang santet, padahal hal itu tidak terjadi, maka bukan A saja yang terkena dampaknya, tapi keluarganya ikut malu. Anak-anak jadi tidak mau sekolah karena diledek temannya. Bahkan bisa dimusuhi orang satu kampung, satu kota. Bahasa modernnya, membunuh karakter orang.

Membicarakan kejelekan orang itu seperi orang makan daging saudaranya. Kita dapat membayangkan kalau diri kita ini dagingnya dimakan, digigitin saudara, apa jadinya? Badan jadi bopeng-bopeng seperti orang habis kecelakaan lalu lintas yang parah, seperti buah jambu yang dimakan codot (kelelawar).

Bagaimana kalau banyak orang membicarakan? Wah, tentu lebih parah lagi, badan kita menjadi hancur-hancuran seperti digerogoti zombi di filem itu. Orang yang dagingnya digerogotin saudaranya, menjadi tidak utuh. Matanya yang tajam tidak nampak, rambutnya yang hitam lebat rusak.

 

Bulu matanya yang lentik tercabut, hidungnya yang mancung terpotong, giginya yang ‘gingsul’ jadi ompong, kakinya yang jenjang tinggal separo. Orang itu menjadi jelek, tidak menarik, mungkin tidak dikenal familinya, dibenci dan ditakuti. Bisa jadi diusir dari kampungnya, dari daerahnya.

Pertanyaanya adalah, tegakah kita membuat saudara kita menjadi seperti itu? Tegakah kita memakan daging saudara sendiri? Bagaimana kalau hal itu terjadi pada diri kita? Apa kelak ada balasannya? Tentu, bagi orang beragama, bagi yang percaya ada kehidupan setelah kematian.

Semoga kita tidak termasuk orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain, apalagi menyebar luaskan berita kejelekan, termasuk di jelang pilpres ini. (Widartoks 2014)-FatchurR

One Response to Membeberkan aib orang

Leave a Reply to GoHwieKhing King Gaudi D50-A60 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita