Kisah dan pengalaman Xi Jin Ping
(news.juggala.co.id)- Presiden Xi Jin Ping dari Tiongkok suatu hari berkata: Ketika saya kecil, saya egois, selalu ambil yang terbaik untuk diri saya. Perlahan, semua orang meninggalkan saya dan saya gak punya teman. Saya gak berpikir itu salah saya, mengkritik dan menyalahkan orang lain.
Ayah saya memberi saya 3 kalimat untuk membantu saya dalam hidup. Suatu hari, ayah saya memasak 2 mangkuk mie dan meletakkan 2 mangkuk di atas meja. Satu mangkuk hadir dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya.
Ayah berkata, “Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan ”. Telur sulit didapat saat itu. Hanya bisa makan telur selama festival atau Tahun Baru. Tentu saja saya pilih mangkuk dengan telur. Saat mulai makan. Saya ucapkan selamat ke diri saya atas pilihan dan keputusan bijak yang saya lakukan dan mendapat telur itu.
Saya terkejut ketika ayahku makan mie, ada 2 telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bawah mie! Saya menyesal! Dan memarahi diri sendiri, karena buru2 dalam keputusanku. Ayah senyum dan iba, ”Anakku. Kamu harus ingat apa yang dilihat mata mungkin tidak benar. Jika kamu berniat mengambil keuntungan dari orang2, kamu akan berakhir dengan kekalahan”.
Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak 2 mangkuk mie: satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lain tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, dia letakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, ”Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan? ”Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya.
Yang mengejutkan, saat saya pisahkan mie di atas, tidak ada satu telur di dasar mangkuk. Ayah senyum lagi dan berkata, “Anakku, kamu tidak harus bergantung pengalaman, kadang2 hidup mengecohmu atau menipumu. Tapi kamu tidak boleh jengkel atau sedih, hanya memperlakukannya sebagai pengetahuan untuk proses pembelajaranmu. Kamu tidak akan dapat pelajaran semacam ini dari buku teks”.
Hari ketiga, ayah memasak 2 mangkuk mie, satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Dia letakkan 2 mangkuk di atas meja dan kembali berkata ”Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan?”. Kali ini, aku memberi tahu ayahku, “Ayah, kamu pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkontribusi paling banyak kepada keluarga.”
Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat saya makan semangkuk mie, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya! Ada dua telur di dasar mangkuk.
Ayah saya senyum dengan cinta di matanya, “Anakku, ingatlah. Ketika kamu pikir untuk kebaikan orang lain, hal2 baik akan selalu kamu alami dan itu terjadi pada dirimu!”.
Saya selalu ingat 3 kalimat nasehat ayah saya dan hidup dengan melakukan sesuai nasihatnya. Dan benar, saya bisa sukses besar. (Fitri Laela Derajat, Pasulukan Loka Gandasasmita; Wishnoe-71; Bahan dari : http://news.juggala.co.id/pengalaman-xi-jin-ping/)-FatchurR *
Leave a Reply