Fu yung hai
Fu yung hai adalah salah satu hidangan Cina yang populer, dan biasanya disantap dengan saus tomat asam manis. Enak sekali. Namun, saya baru mengetahui bahwa fu yung hai yang benar seharusnya, sesuai dengan namanya (hai), mengandung daging kepiting.
Ada pun fu yung hai yang saya makan selama ini tanpa daging kepiting sama sekali. Toh saya tetap menikmatinya dan menganggapnya sebagai fu yung hai. Tidak masalah. Namun, sungguh bermasalah jika hal serupa terjadi di dalam memeluk agama. Ya, bagaimana dengan orang yang mengaku dirinya beragama, tetapi sesungguhnya tidak beriman, Menyedihkan, bukan?
Orang beragama berarti beriman, pengikut ajaran Nya. Hal itu menunjukkan identitasnya, dan bukan sekadar informasi keagamaan di KTP. Artinya, orang itu secara pribadi percaya dan yakin bukan sekadar mengikuti keyakinan orangtua atau pasangan hidupnya.
Menjadi orang beragama berarti dengan iman orang memercayai Tuhan, dan bukan sekadar memakai lambang dan asesoris. Berarti menyadari risiko yang mungkin harus ia tanggung atas nama Agama. Alangkah baiknya jika kita meluangkan waktu untuk merenungkan kembali jati diri kita. Jangan-jangan kita seperti fu yung hai di pasaran, yang sama sekali tidak ada hai-nya. (Andre Wahjudibroto; http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/05/11)
Leave a Reply