Duduk terendah dahulu
“Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yg paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang & berkata kepadamu: Sahabat, mari silakan duduk di tempat yg lebih terhormat”
Di situs Asia One pada 13 Juni 2014, PM Singapura Lee Hsien Loong tertangkap kamera sedang mengantre untuk membeli makanan cepat saji murah di Block 85 Redhill Lane. Foto itu diunggah di Facebook & orang pun memperbincangkan kerendahan hatinya.
“Ia seperti paman biasa berusia 50-60 tahun yg antre setengah jam utk sayap ayam goreng kesukaannya, ” tulis pengunggahnya, Lianhe Wanbao. Alih-alih menuntut istimewa, Lee rela berdiri lama & menunggu giliran, sekalipun ia punya ratusan pengawal yg bisa disuruh membelikan makanan itu.
Ketika orang Farisi merasa lebih baik & lebih tinggi kedudukannya dari orang lain, Tuhan mengutarakan perumpamaan tentang pesta pernikahan. Perasaan atau pikiran kita lebih baik itu tanggalkanlah, juga harapan agar org lain utk tunduk & menghormati kita. Sebab, penghormatan itu diberikan orang lain. Jika kita layak mendapatkannya, orang akan memberikannya.
Merendahkan hati kita adalah sikap terbaik. Kiranya Tuhan menolong kita bersikap rendah hati di segala tempat & peristiwa. Ambillah tempat terendah dulu agar kita tak dipermalukan. Kadang ini tak mudah. Bisa jadi kita berpikir, “Seharusnya saya diistimewakan”, “Seharusnya saya didahulukan”, “Seharusnya saya yg dipanggil maju ke depan”..
Bila tak mendapatkannya, kita hanya akan kecewa atau cemburu pada org lain yg memperolehnya.
Mari kembali pada nasihat Tuhan . Dia meminta kita rendah hati seperti Dia. Tetap SEMANGAT!. (http://www.renunganharian.net/2015/62-maret/1342-yang-terendah-dulu.html)-Andre Wajudibroto-A68
Leave a Reply