Berhentilah Phubbing perusak hubungan

(republika.co.id)-Kali ini sobat senior saya (HRS-A61) menyarankan : Stoplah Phubbing. Tapi opo maneh iku rek ?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA; Pemandangan tidak asing jika melihat seseorang asyik bermain ponsel, padahal ada lawan bicara di hadapannya. Fenomena ini dinamakan phubbing atau singkatan dari phone snubbing yang akan merusak hubungan.

Phubbing bisa diartikan lebih memilih melihat ponsel ketimbang memedulikan lawan bicara. Kata itu  masih terdengar asing. Hanya, aktivitasnya bukan sesuatu yang asing lagi. Fenomena itu terlihat tidak berbahaya bagi kehidupan manusia, nyatanya itu berbahaya untuk hubungan dengan orang lain.

“Ironisnya, phubbing dimaksudkan untuk menghubungkan Anda, mungkin, dengan seseorang melalui medsos atau SMS. Tapi itu dapat mengganggu hubungan saat ini dan orang di hadapan Anda,” kata psikolog di Universitas Stanford dan Yale dan penulis dari Happiness Track Emma Seppl, dikutip dari Time, (30/3).

Penelitian2 menunjukkan phubbing membuat interaksi tatap muka jadi kurang berarti. Makalah yang baru diterbitkan di Journal of Applied Social Psychology menyatakan, orang2 yang diabaikan oleh orang yang asyik bermain ponsel akan merasa negatif.

Hasil penelitian yang diterbitkan Computers in Human Behavior pada 2016 menyatakan, mengirim pesan saat terjadi percakapan akan membuat komunikasi kurang memuaskan. Dengan kehadiran ponsel meski tidak digunakan selama percakapan bisa mengurangi hubungan satu dengan lainnya.

Artikel yang berjudul The effects of phubbing on social interaction ditulis Karen M Douglas menyatakan phubbing mengancam 4 kebutuhan dasar manusia, yaitu rasa memiliki, harga diri, keberadaan dan kendali yang bermakna. Dengan melakukan phubbing membuat orang lain merasa dikucilkan.

Hal tersebut tebukti dengan hubungan antarpasangan yang melakukan phubbing akan lebih rentan terkena depresi dan kepuasan pernikahan yang rendah. Sebab, dengan menerima telepon, maka orang yang diajak bicara lebih penting ketimbang pasangan tersebut saat bersama-sama.

Dari sumber berbeda tentang Phubbing,  adalah istilah sibuk main hp dan mengabaikan orang dihadapan kita, itu yang terjadi, pola anti social. Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign anti phubbing.

 Jauhi Phubbing

Enam tahun silam, (Mei 2012) para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan itu melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris. Kata itu phubbing. Yaitu tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.

Karena jadi fenomena umum, dunia sampai perlu sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing resmi dimasukkan kamus bahasa Inggris di berbagai negara. Sejauh penelusuran saya, bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing. Padahal kita sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.

– Ketika menemani anak2 mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar HP kalau2 ada notifikasi yang masuk.

– Pada momen makan berdua di resto dengan istri, HP diletakkan didekat  kita dan mampu menyelak obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos. Ya Tuhan. Kita jadi phubber sejati.

Sungguh mengherankan kalau ada orang berniat ibadah tapi sibuk dengan HP. Marilah kita benahi diri sendiri dengan menjadi teladan buat orang lain dan generasi ini. Tidak berarti kita berhenti gunakan hape, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Hargai orang2 di sekitar kita.

Jangan sampai HP yang kita beli dengan keringat hasil usaha, justru memisahkan kita dengan orang2  yang kita sayangi. Bahkan memisahkan kita dengan Tuhan saat beribadah.

Jadi stoplah Phubbing (Harry Rekso Samudro-A61; Bahan dari : Dwina Agustina; Ani Nursalikah https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/03/30/p6dnd1366-mengenal-phubbing-si-perusak-hubungan)-FR