Berdoa dan Memaafkan

santai suami-istri(Renungan Anne avantie)-Kali ini kita disuguhi masukan (atau lebih tepatnya petuah), kiriman senior kita JR yang identtitasnya ditambahai sebagai Arema :

Kami berlibur sederhana di lereng gunung lawu Tawangmangu. Menikmati hari libur dengan segala syukur yg ada. 

Saat kami berdua dengan paknda akan menyeberang jalan dan kami berpelukan ternyata “ menarik perhatian teman dan fans @anneavantie heart “. Kami di abadikan dengan kamera HP “ ceprat2 “ seperti artis holywood “ dari sebrang jalan.

 

  • Kami ini bukan pasangan instan yg tiba2 rukun. Kerukunan kami bukan hadiah yg turun dari langit. Dulu kami sering berselisih paham, berantem dan sensitif. Sedikit2 MARAH kayak preman); sedikit2 TERSINGGUNG (kayak anak kecil), sedikit2 SENSITIF (sensitif itu RACUN rumah tangga),– sedikit2 CEMBURU (kayak nggak yakin pasangan nya orang baik2),

 

Gini ngga boleh gitu nggak boleh (kayak penjahat dipenjara), sedikit MASALAH, (kayak orang kurang kerjaan ). Semua terjadi seperti rumah tangga yg lain. Semua saya rasa mengalami dan persoalan nya nggak jauh jauh beda .

 

  • PENGEKANGAN istri nya “ dimatikan kreatifitas “ nya. Nggak bisa lagi aktifitas. Hak KREATIFITAS nya dirampas hidup2. Pokok nya seperti pembantu ingin nya (pembantu saja tidak kita perlakukan seperti pembantu). Hidup pernikahan MERAMPAS segala gala nya .

 

Tipe suami seperti ini biasa nya NAKAL  sehingga “ mengekang “ pasangan hidupnya supaya TIDAK KETAHUAN “ HIDUNG nya yg BELANG “. Atau kalau tidak ya SAKIT JIWA ..

 

  • Kerukunan  rumah tangga kami tumbuh seiring IMAN Kepercayaan kami yang “ mengubahkan “ Sudut Pandang “. IMAN dan KASIH membuat cara pandang Masalah jadi berbeda. Orang yg BERIMAN tidak lagi punya cara MARAH yg kayak “ preman “. Orang yg BERIMAN cara marah nya tidak merendah kan Tuhan

 

  • Kita semua punya masa lalu, saya apalagi, masalalu seperti Rumput Teki yg tak ditanam, tidak disiangi tapi tumbuh subur. Bagaimana kita bisa anggap semua yg terjadi di masalalu itu Pahlawan hidup bagi kita.. yg tanpa masa lalu saya nggaak akan seperti Saat Ini. Tanpa orang2 yg dulu menyakiti saya, memojok kan saya, memfitnah saya dan merendahkan harkat martabat saya- jadi apa saya..?

 

Saya tidak akan pernah jadi orang yg “ luar biasa”. Saya berhutang budi pada masa lalu saya Sekolah hidup terbaik saya dan orang2 yg sempat melukai hati saya adalah TELADAN Guru saya. Dari merekalah saya bisa berdiri tegak sampai hari ini .

 

  • Berhenti Menyalahkan orang lain adalah rumus ampuh yg saya terapkan . Semua Kegagalan hidup saya karena SALAH saya sendiri (sering kita tidak sadar, kalau diri ini juga PEMICU sebenarnya). Seringnya “ menunjuk “ orang lain lebih dulu. Termasuk juga kegagalan rumah tangga pertama saya. Saya sama sekali tidak menaruh Dendam, justru saya jadikan “ takaran “ Iman saya.

 

Sejauh mana KASIH kita yg sering kali kita ucapkan? KASIH itu “ tanpa syarat” tanpa sebab musabab . KASIH itu “ tidak memilih dan memihak “. KASIH itu “ tanpa syarat apapun juga”.. KASIH itu TITIK .. bukan “ koma”. Sayapun merawat hubungan yg baik dengan KASIH yg sudah Tuhan ajarkan.

 

  • Takaran IMAN kita adalah “PENGAMPUNAN “. Mengampuni bukan masalah Pilihan tapi masalah KEPUTUSAN. Orang beriman kok mau mengampuni “ pikir pikir dulu “ . Rasa SAKIT di hati kok “ dipelihara”, buat apa ? Inilah, kesalahan besar hidup kita .

 

  • Saat ini semua orang memiliki momentum indah untuk “ bersalam salaman/saling bermaaf maafan “.

tapi dengan orang yg kita KENAL BAIK, bukan orang yg memiliki Masalah Dendam Kesumat dengan kita.

 

  • Mari kita TENGOK Hati dan REFLEKSI diri, Sudah kah saya bersihkan benar2 persoalan hidup ku dengan orang2 selama ini telah menjadi MUSUH ku dalam diri nya ada ALLAH yg bersemayam. Cintai dia .. kasihi dia .. seperti kita mengasihi Tuhan Allah kita..

 

  • Buat apa ber DOA? Tanpa mengampuni? DOA tanpa arti, Doa yg sebatas kata dan rutinitas belaka.
  • Pengampunan itu Pintu yg Tuhan BUKA kan, lewat PINTU pengampunan “ kesulitan2 hidup kita“ juga di BUKA kan PINTU JALAN KELUAR nya . Menyimpan “ permusuhan / dendam “ hanya akan MENUTUP PINTU BERKAT diri sendiri; Berkah Dalem. (Kiriman Jenny Rijanto-P58/A61; dari grup WA-sebelah)-FR

4 Responses to Berdoa dan Memaafkan

Leave a Reply to Harry Reksosamudrasamkek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita