Apa kata Anne avantie tentang ayahnya Irwan Hidajat Sidomuncul
Bp IRWAN Hidayat (sido muncul) bagi saya adalah Ayah, sahabat jiwa dan guru. Dari setiap tutur katanya yg apa adanya dan sangat sederhana serta “lepas tanpa beban” benar2 spt “mercusuar” yg selalu menerangi dan membuka kan mata hati saya.
Beliau “melakukan” yg “dikatakan” nya. Bukan banyak “berencana” dan…kehabisan waktu utk mewujudkan. Pak Irwan begitu dekat dengan “kenyataan yg dikatakan nya” -spontanitas yg tidak bisa ditebak oleh siapapun orang yg mengitari hidup beliau. Sosok yg “tidak biasa ” dan “luar biasa”! .
Teringat hampir semua kata 2 nya – “An…aku sudah lama memprediksi apa yg kamu lakukan”. Orang2 kayak kita ini an, punya “alasan kuat “yg ndak masuk akal bagi orang2 yg ndak pernah ngalami. ..begitu kata beliau kemarin pagi.
Pada umur 13th beliau pernah tidak bisa melihat – pernah 1 th dirumah sakit dan mengalami depresi sehingga ingin nya hanya bunuh diri. Saya adalah orang sangat tau bagaimana kalau beliau “berencana” – serba mendadak dan “mengagetkan” apapun yg dipikiran dilontarkan dalam tindakan. Pak Irwan tidak pernah “nyumbang sedikit” –
Setiap ada kesulitan… bAik saya maupun bang Andy noya spt yg diungkapkan dlm acara KICK ANDY “banyak yg dipanggil sedikit yg dipilih” 18 mei lalu di semarang.. -hanya bayang2 wajah Pak Irwan yg ada dibenak kami berdua.
Karena jawaban nya selalu YA – padahal angka nya tidak kecil. Ngga banyak bertanya tanya -respon hatinya dgn Tuhan yg “menyuruh”nya sangat kuat..dan menggantungkan “keyakinan” dalam rasa PERCAYA yg tinggi.
Padahal saat ini banyak orang merasa “ditembak” kalau dimintai sumbangan atau pertolongan. Tapi pak Irwan hidayat menyampaikan “aku kalau 3 hari saja ndak mendengar orang bilang terimakasih – aku resah..berarti yg aku lakukan kurang “.
Tolong kasih kesempatan aku nolong banyak orang – aku malah yg terimakasih. Wong..”energi positif’ku ” itu kelebihan…ya-jadi butuh ditampung.
Mari kita tengok hati bagaimana kita yg terus spt “kalkulator”? Yg sering “menghindar” justru ketika diberi “kesempatan ” berbuat baik. ? Kita lihat apakah pak IRWAN Hidayat jadi MISKIN karena “memberi”? Berkah Dalem
Tambahan Renungan ANNE AVANTIE :
Mari kita tengok hati kita yg terus menjadi “kalkulator” yg begitu “berhitung” padahal dalam kelebihan.
Menghitung untung rugi adalah harus. Tapi dalam “memberi” tidak ada perhitungan untung rugi karena pasti UNTUNG.
Kita semua menjadi “saksi” bagaimana Bp IRWAN HIDAYAT tidak menjadi “miskin”. Orang yg mencetuskan “mudik bersama” yg kemudian di ikuti oleh perusahaan 2 lain. Betapa kita kadang malu kita “memudik”kan pembantu atau karyawan kita sendiri hitung2an nya setengah mati.
Hmmmm….sosok beliau memang tidak bisa di “logika”. Cara berdermanya diatas rata2. Bahkan ketika publik menyorot cara2 nya berderma yg selalu diikuti dgn iklan2 dan baliho2 – media2…beliau tidak gentar – bahwa iNdONESIA butuh “contoh” dan berani ambil resiko- kalau semua orang melakukan tindakan “kebaikan” bersembunyi..? Contohnya liat dari mana? -wong “kesadaran” orang2 kita kurang.
Memberi kok nunggu “kaya” itu salah. Lha kalau ndak kaya-kaya selak “mati..(hahahaha) -beliau selalu bicara lugas dan humoris nya tinggi.
Orang hebat itu yg dilakukan nya “sederhana” tapi ke IKHLAS nya yg “luar biasa”. Bagaimana dgn kita??
Memberi masalah “kerelaan” bukan “kekayaan”. Berkah Dalem. (Yogya; Karel Hariyanto-A68)
Leave a Reply