(Kakek)-Memulai selektif pada keinginan
Judul ini tentu tidak asing bagi anda dan tentu semua mengalaminya. Teori menyebut kebutuhan itu hal dasar memenuhi keberlangsungan hidup dan harus terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan manusia jadi faktor dasar dan tingkatannya bisa adalah keinginan dan kebutuhan.
Sedangkan Keinginan itu segala kebutuhan lebih terhadap barang/jasa yang ingin dipenuhi pada sesuatu yang dianggap kurang. Keinginan tidak bersifat mengikat dan tidak memiliki keharusan untuk dipenuhi. Keinginan lebih bersifat tambahan, ketika kebutuhan pokok telah terpenuhi.
Pak Cardi Alumni berikutnya yang sempat saya wawancara, mengatakan “Keinginan bisa membuat semangat kerja meningkat karena berupaya meraihnya, namun bisa juga menjadi negatif kalau keinginannya tidak dipikirkan masak2 kemampuan memenuhi dan risikonya. Seperti contoh nyata, KPK banyak menangkap pejabat eksekutif dan legislatif karena keinginan mereka yang cenderung serakah”
Bercermin dari kejadian2 itu sejak pensiun saya berupaya mengendalikan atau meminimalisir keinginan saya dan saya prioritas kebutuhan setidaknya : Nutrisi seimbang sebagai asupan makanan. Juga saya penuhi kebutuhan berolah raga semampunya dan selalu berpikir positif. Walau pelanggaran atas janji tersebut kadang terjadi juga
Gak popo, sing penting berusaha, katanya mengakhiri perbincangannya, keputusan tergantung jernihnya pikiran dan kenekatannya : FatchurR