(Kakek)-Membongkar Bak Mandi dan Demam Berdarah(1/2)

Sebelum saya sampaikan kisah (pengalaman) sang kakek Alumni yang saya sebut saja Farhan, yuk kita ikuti cuplikan dari health.kompas.com berikut ini, silahkan : Penyakit demam karena virus dari nyamuk adalah penyakit yang terpenting diawasi efek morbiditas dan mortalitasnya.

 

Sindrom demam  akut, umumnya di daerah tropis, menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah yang mengarah ke diatesis perdarahan atau koagulasi intravascular diseminata (DIC), Ini di kenal dengan demam berdarah dengue (DBD). Ada banyak kasus DBD, pasiennya shock yang membahayakan nyawa, dikenal dengue shock syndrome (DSS).

 

Di dunia, DBD lebih banyak menyerang usia (15) ke bawah. DBD tidak menular melalui kontak orang-ke-orang, melainkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

 

Siklus Aedes Aegypti

Aedes aegypti (serangga holometabolous/serangga yang siklus hidupnya metamorfosis lengkap mulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa). Rentang hidup nyamuk dewasa 2 minggu sampai sebulan tergantung kondisi lingkungan. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dapat diselesaikan 1,5 – 3 minggu.

 

Telur

Setelah mengisap darah, Aedes aegypti betina menghasilkan rata2 100-200 telur/fase. Selama hidupnya, nyamuk betina bisa hingga 5 fase bertelur. Jumlah telur tergantung banyaknya darah yang diisap. Telur diletakkan di permukaan basah atau air tergenang, misal lubang pohon dan kontainer buatan manusia (tong, ember, vas bunga, pot tanaman, tangki, botol bekas, kaleng, ban, pendingin air , dsb).

 

Induk nyamuk Aedes aegypti bertelur terpisah, tidak seperti spesies nyamuk lain. Jadi tidak semua telur diletakkan sekaligus, tapi tersebar di lebih dari satu tempat dan prosesnya bisa berjam2 atau ber-hari2. Telur Aedes aegypti, ukurannya kecil (1 mm), lonjong memanjang. Ketika pertama diletakkan, telur tampak putih, tapi beberapa menit berubah jadi hitam mengilap.

 

Di iklim hangat, telur berkembang dalam 2 hari, sedang di daerah beriklim dingin, dapat memakan waktu hingga seminggu.

 

Yang harus Anda perhatikan adalah: Telur yang diletakkan, bisa bertahan lama, bisa setahun. Begitu terkena air, telur segera menetas. Hal ini membuat kontrol nyamuk virus dengue sangat sulit.

 

Larva
Setelah menetas, larva memakan partikel organik di air, seperti alga dan organisme mikroskopis lain. Sebagian tahap larva dihabiskan di permukaan air, meski mereka berenang ke bagian bawah wadah jika terganggu atau ketika makan. Perkembangan larva tergantung suhu.

 

Larva melewati 4 fase hidup disebut instar. Tiga fase pertama singkat, fase ke-4 makan waktu 3 hari. Panjang larva instar ke-4 sekitar 8 mm. Larva jantan berkembang lebih cepat dari betina, sehingga lebih cepat berubah jadi menjadi kepompong.

 

Ini juga wajib menjadi perhatikan: Jika suhu dingin, larva Aedes aegypti bertahan ber-bulan2 selama pasokan air memadai. Pastikan tidak ada pasokan air untuk perkembangan larva di sekitar Anda.

 

Pupa
Setelah instar ke-4, larva memasuki tahap pupa. Pupa dapat ber-pindah2 tempat dan menanggapi rangsangan. Pupa tidak perlu makan dan butuh hari berkembang jadi nyamuk. Nyamuk dewasa muncul dengan menelan udara memperluas ukuran perutnya, sehingga kepompong terbuka dan muncullah kepala nyamuk sebelum terbang ke udara.

 

Awasi 10 tempat ini!
Menurut situs edukasi publik mengenai DBD milik pemerintah Singapura, ada 5 tempat di dalam dan di luar rumah yang wajib diwaspadai. Pastikan tempat2 di bawah ini bebas air tergenang.

 

Di dalam rumah
1-Kontainer domestik atau barang apapun berbentuk wadah yang ada di dalam rumah Anda. Misalnya gelas, piring, toples, mangkuk, ember, kaleng, botol, tray dispenser, dan lain sebagainya.

2-Pot atau Jambangan dan tray bunga atau tanaman hias. Di bawah pot, ada tray dan di dalam tray itu biasanya ada air tergenang.

 

3-Kontainer ornamental atau hiasan rumah berbentuk wadah yang dapat menampung air.

4-Tanaman yang tumbuh di atas tanah wajib diawasi. Tanah keras berpotensi punya cekungan tempat air menggenang. Lubang2/lekukan di pohon sebaiknya Anda tengok apakah ada air di situ.

  1. Tempat cuci piring, tempat cuci tangan, bagian dapur yang basah.

 

Di luar rumah
1-Sampah kontainer domestik.
2-Saluran air yang tertutup.
3-Tanaman di halaman dan sekitar rumah serta tanah di sekitarnya.

4-Daun-daun berukuran besar yang jatuh ke tanah, bisa juga menjadi wadah penampung air.
5-Selokan atau got di depan atau sekitar rumah. (Lily Turangan; Bestari Kumala Dewi; Medscape; Dengue Gov Singapore, Dengue Virus Net). Bersambung…………

 

Monggo lengkapnya klik aja :  (http://health.kompas.com/read/2016/02/04/155700723/Begini.Siklus.Hidup.Nyamuk.Aedes.Aegypti.Penyebar.DBD)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita