Rudolf penemu mesin Diesel(2/4)
Logika impian yang diwujudkkan dalam realita itu awal keberhasilan seseorang/ Seperti halnya Rudolf Diesel yang kisahnya dilanjutkan oleh porosbumi.com berikut ini :
Mesin gebukan tinggi
Saat itu di pikiran, Diesel terbayang mesin bekerja berprinsip gebukan tinggi (kompresi tinggi) nir busi. Dari gebugan tinggi itu bahan bakar menyala dengan sendirinya, karena peningkatan suhu secara massif diruang bakar. Atas jerih payahnya pada decade akhir abad 19 ia mempatenkan purwarupa mesin yang dinamai Mesin Minyak.
epatnya pada tanggal 23/2/1893. Ia menamakan alat ini mesin minyak karena mesin ini merBBM nabati seperti minyak kacang, minyak ganja, minyak sawit dll, minyak2 ini di sebut biodiesel.
Mesin diesel pertama ini bukan seperti sekarang. Nenek moyang mesin diesel bentuknya aneh dan ringkih, adapun mesin diesel kini adalah mesin diesel yang berevolusi jadi lebih simple, kokoh dan praktis. Semua perlu tahapan dan penyempuranaan. Inilah hukum alam.
BBM nya tidak lagi minyak nabati, tapi minyak bumi (solar). BBM solar merupakan sisa2 dari penyulingan Minyak Bensin – kerosin (Minyak tanah) – solar, keraknya berupa residu yang dinamakan olie, dan aspal yang terbawah. Olie dijadikan minyak pelumas dan aspal untuk pengeras jalan raya.
Pada masa itu solar dianggap tidak bernilai sama sekali, dianggap limbah. Tapi setelah ditemukannya mesin diesel barulah orang sadar manfaat solar ternyata berdaya guna tinggi. Sekarang jangan di tanya perihal solar, berebut !
Keluarga perajin kulit
Kisah kecil Rudolf diesel di Paris-Perancis, tapi ia orang Jerman yang mukim disana. Keluarganya cari nafkah sebagai Pengrajin kulit. Sebagai kota mode Paris lebih menjanjikan bagi kalangan Pengrajin kulit. Mungkin ini alasan keluarga Diesel bermukim disana. Nasib berkata lain. Dari anak Pengrajin kulit justru lahir Insinyur jenius berbakat yang mampu mengubah dunia.
Pada 1870, di usia 20 tahunan, masih unyu2, Diesel dapat Penghargaan Medali Perunggu dari Societe Pour L’ Instruction Elementaire atas karya2 ilmiyah yang cemerlang. Tapi sayang tahun itu Pemerintah Perancis membuat UU tentang Imigran asing. Akhirnya mau tidak mau memaksa Keluarga Diesel harus hijrah ke London-Inggris karena gagal memperpanjang visa tinggal.
Sebentar disana Rudolf lalu hijrah seorang diri ke Jerman melanjutkan belajar. Di Jerman Rudolf tinggal bersama Paman dan Bibinya yang gurunya di Gewerbsschule dikota Augsburg. Tak lama berselang pecah perang Jerman-Perancis, sehingga praktis selama itu ia tak dapat berkunjung menemui keluarganya.
Tahun 1872 kecemerlangan Diesel bersinar, ia diakui sebagai calon mekanik handal. Ia jadi salah satu siswa yang menyandang lulusan terbaik di sekolah Gewerbsschule. Lulus dari sekolah Gewerbsschule. Rudolf lanjut Kuliah di Polytehnik Kerajaan Bavaria di Kota Munchen Jerman.
Yang ia syukuri berakhirnya perang Jerman-Perancis kala itu, sehingga ia bisa berkunjung ke Paris guna menemui keluarganya. Seperti kata pepatah ‘’malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih’’ disaat ia harus ikut ujian akhir kuliahnya (1879) penyakit demam bedarah datang menyerang, sehingga ia harus menelan pil pahit. Ia tidak dapat mengikuti ujian akhir kesarjanaan itu.
Walau gagal, ia telah menorehkan tinta2 emas selama ia berguru di sekolah tinggi itu, al ; tahun 1878 ia bersama Profesornya berhasil merancang cetak biru mesin uap dengan tingkat efisiensi tertinggi. Selain itu Rudolf giat menulis Makalah2 ilmiah dan diterbitkan untuk khalayak. Bersambung………….
Monggo lengkapnya klik aja : (https://porosbumi.com/rudolf-diesel-penemu-mesin-diesel/)-FatchurR
—
Leave a Reply