Pablo Isla Ceo terbaik 2 Tahun ber-turut2(1/3)
(entrepreneur.bisnis.com)-JAKARTA; Dua tahun ber-turut2, Pablo Isla, CEO Inditex, raksasa fesyen di belakang merek ternama seperti Zara, Massimo Dutti, dan Pull&Bear membawa pulang titel CEO berkinerja terbaik versi Harvard Business Review.
Sejak ditunjuk memimpin Inditex oleh pendirinya, miliarder Spanyol Amancio Ortega, (2005), Isla membawa perusahaan jadi penguasa jaringan toko pakaian dan aksesoris global. Pada kepemimpinan Isla, jumlah toko milik Inditex bertambah dari 2.692 (2005) jadi lebih dari 7000 toko satu dekade kemudian, (dilansir Morning Futures).
Tampilan Zara yang ikonik menaklukkan China sekaligus memegang kepemimpinan dalam e-commerce. Capaian ini menambah strategi pertumbuhan mereknya yang sukses. Inditex makin ekspansif dengan mengendalikan merek Massimo Dutti, Bershka, Pull&Bear, Stradivarius, Oysho, dan Uterque.
Orientasi bisnisnya tak menghalangi Isla meningkatkan kesadaran isu2 lingkungan, sesuatu yang sering berlawanan dengan kepentingan ekonomi. Isla bertekad jadikan Inditex “Toxic free” / bebas bahan beracun.
Tak main2, perusahaan berkomitmen membebaskan produk2nya dari zat2 berbahaya dan mengurangi konsumsi energi hingga 50% (2020). Entah berhasil atau tidak, tekad Isla cukup untuk mengamankan posisinya sebagai CEO terbaik di planet ini untuk kali kedua.
Pemimpin Unggul
Selama 2 tahun yakni 2017 dan 2018, Harvard Business Review mendapuknya sebagai CEO terbaik di antara lebih dari 900 pemimpin bisnis yang tersebar di dunia. Editor in Chief Harvard Business Review Adi Ignatius mengungkapkan hal yang jadi salah satu penilaian kinerja CEO. Prtimbangannya CEO yang konsisten memberi kinerja keuangan yang kuat jangka panjang.
“Di bisnis yang terobsesi harga saham dan kinerja kuartal ini, pemeringkatan kami mengambil tolok ukur yang melampauinya” ujarnya. Publikasi ini memperhitungkan return pemegang saham keseluruhan dan peningkatan kapitalisasi pemasaran sejak CEO mulai perannya. Harvard Business Review mengevaluasi indikator lingkungan, sosial dan tata kelola; dihimpun CSRHub dan Sustainalytics.
Belasan tahun bercokol di Inditex, Isla membawa nilai pasar perusahaan meningkat ber-kali2 lipat, terlibat dalam ekspansi global dengan rata2 membuka satu toko baru sehari, dan menjadikan Inditex sebagai perusahaan Spanyol paling berharga.
Sejak mengambil alih Inditex (2005), Isla mampu memperluas pasarnya dan meningkatkan merek yang dikelolanya jadi 8 merek yakni Zara, Pull&Bear, Massimo Dutti, Bershka, Stradivarius, Oysho, Zara Home, dan Uterqüe.
Inditex mencatat kenaikan pendapatan 11,5% untuk 6 bulan pertama 2017. Dilansir Fashion United, Inditex meraih dukungan lokal yang kuat dari Agustus hingga September 2017 untuk peningkatan penjualan 12% dalam platform online dan offline.
Inditex juga dikenal mendukung keberagaman pada tenaga kerja dengan lebih dari 171.000 karyawan di seluruh dunia dari 97 kebangsaan berbeda. “Ini tim yang memiliki bakat kreatif, standar tinggi yang diberlakukan sendiri, kemampuan bekerja sebagai tim, dan fokus pelanggan yang kuat,” ungkap Isla.
(Renat Sofie Andriani ; Editor : Mia Chitra Dinisari; Bahan : https://entrepreneur.bisnis.com/read/20190107/265/875925/jadi-ceo-terbaik-dua-tahun-berturut-turut-siapa-pablo-isla)-FatchurR * Bersambung……..
Leave a Reply