Osin Gadis 15 tahun jadi Menteri Kabinet
(merdeka.com)-Maria Lengari siswi (15) SMP Swasembada, Hadakewa, di Lembata berkesempatan jadi Menko Kemaritiman menggantikan Luhut Panjaitan sehari. Maria atau Osin, memenangi kompetisi kepemimpinan oleh Yayasan Plan International Indonesia (YPII).
Kompetisi ini untuk memperingati Hari Anak Perempuan sedunia yang diperingati tiap 11/10. Untuk memberi pengalaman dan kesempatan memimpin di dunia nyata, bekerja sama dengan Kemenko Kemaritiman, Osin diberi kesempatan jadi Menko Bidang Kemaritiman selama sehari Hari Kamis (11/10).
Sekbid Kemenko Kemaritiman, Agus Purwoto, mengapresiasi kegiatan itu. “Saya ingin agar anak kita berpengalaman memimpin seperti yang Pak Menko lakukan se-hari2, serta tahu yang telah dilakukan pemerintah khususnya membangun sektor kemaritiman” ujarnya saat mendampingi Osin di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman (12/10).
Detilnya, sama seperti yang Menko Luhut lakukan, Osin beraktivitas di kediaman Menko Maritim di kawasan Widya Chandra, lalu bergerak ke kantor Kemenko. Persis sama dengan kegiatan Menko Luhut, rapat2 pimpinan dan rapat koordinasi dengan 4 kementerian di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman telah menunggu untuk dipimpin Menko Osin.
Berperan sebagai Menko, Osin mengaku senang dan tidak menyangka dia merasakan jadi pejabat negara yang kebijakannya berpengaruh ke banyak orang. “Saya senang dan bangga hari ini bisa bisa belajar dan mendapat pengalaman baru sebagai Menko Maritim,” ungkap Osin.
Arahan Osin sebagai menko : Berharap kementerian perhubungan bisa mendorong transportasi yang nyaman, aman untuk perempuan dan anak perempuan. Di sektor pariwisata, Osin minta tidak ada lagi anak2 bekerja, anak2 terlibat kegiatan berisiko, anak2 harus sekolah, pariwisata harus berdampak kesejahteraan bagi keluarga agar anak2 bisa sekolah.
Selain itu, kepada Sesmenko Kemaritiman, Osin minta agar pemerintah memperhatikan cara anak2 yang tinggal di kepulauan atau pedalaman supaya memiliki akses dan alat transportasi yang aman. “Selama ini mereka naik truk, angkot atau perahu yang sudah usang bahkan jalan kaki,” ujar siswi kelas 9 ini.
Osin juga memberi masukan mengenai perikanan. “Di lembata ikan berlimpah, tapi nelayan membuang ikan yang tak terjual. Karena gak tahu cara menyimpan, tak ada pengolahan jadi dibeli murah”. Padahal, sektor perikanan ini dapat meningkatkan kesejahteraan. Terlebih, Lembata berpotensi wisata budaya tangkap paus.
Menko Maritim Luhut mengungkapkan harapan dan kebanggaannya kepada anak2 yang ikut kegiatan hari ini. “Kami mendukung kegiatan ini, sehingga anak2 perempuan makin maju dan jadi pemimpin yang baik”. Anak2 perempuan potensi yang baik dan dapat terus dikembangkan.
“Tugas kita memberi kesempatan dan kesetaraan untuk anak2 perempuan ini agar bisa maju dan tampil, sehingga mereka bisa terlibat dalam perubahan terutama memperjuangkan hak2 anak,” tegas dia.
Osin satu dari 12 anak yang terpilih ikut kegiatan ‘Sehari jadi Menko Maritim’. Tahun ini tema yang diangkat ‘Menciptakan Kota Aman Bagi Anak Perempuan’. “Kegiatan ini sudah ketiga kalinya di Indonesia dan juga diperingati global di lebih dari 70 negara” jelas Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia.
Teknis pemilihan kandidat, 12 anak perempuan dari kompetisi vlog yang diikuti ± 300 peserta. Mereka mengambil alih posisi2 strategis di institusi2 pemerintahan, ormas, dan perusahaan. Perempuan dan anak perempuan dapat ikut membuat perubahan jika hak2nya terpenuhi dan diberi kesempatan sama. Mereka butuh dukungan dari keluarga/ortu, masyarakat, pelaku usaha, pemerintah, pembuat kebijakan.
“Perlu kesamaan pemahaman bersama dari elemen2 masyarakat mengenai diskriminasi gender, peran mereka dalam hal ini, dan cara mereka meminimalkan hal itu” kata Dini. Di Indonesia, puncak kegiatan Hari Anak perempuan internasional dilakukan di stasiun gambir (13/10/2018), dengan berbagai kegiatan. Misal konferensi pers, pameran mural, talkshow, dan musik.
“Kami ingin mensosialisasikan dan mengajak masyarakat menciptakan kota yang aman untuk anak perempuan. Dukungan dan peran masyarakat ber-sama2 memberi kesempatan dan kesetaraan anak2 perempuan untuk maju terlibat jadi pemimpin dan menciptakan perubahan,” pungkas Dini.
(bim; Harwanto Bimo Pratomo; Bahan dari : https://www.merdeka.com/uang/kisah-osin-gadis-15-tahun-yang-menjadi-menteri-kabinet-jokowi.html?utm_source=Kisah+Osin,+gadis+15+tahun+yang+menjadi+menteri+kabinet+Jokowi&utm_medium=Line+News+click&utm_campaign=Line+Today+-+News)-FatchurR *
Bagus, anak2 sejak dini (SMP) sdh diperkenalkan dlm birotrasi pemerintah, juga spt Maria (Osin) yg kritis tahu apa yg kurang diwilayahnya. Bisa mengusulkan ide2 demi kemajuan daerah tempat tinggalnya yg dg demikian dpt respons lgs dr Menteri Luhut untuk menata kekurangan tsb. Demikianlah Pemerintah yg serius menata mwndpt masukkan masyarakatnya.
Semoga budaya timbal balik begini dpt dilestarikan.