Heroisme Tom Cruise

TomCruiseJAKARTA, KOMPAS.com — Ada cap kuat melekat pada Mission: Impossible-Rogue Nation. Itu tontonan drama action dari agen spionase menegangkan, penuh intrik. Selalu ada teknologi mengakali lawan. Ada keberanian ekstrem yang menjadikan yang impossible menjadi possible. Ada suasana menekan, menegangkan, seperti orang berpacu dengan bom waktu pada detik-detik terakhir.

Tom Cruise dkk dalam 5x pembuatan Mission: Impossible setia dengan cap itu. Cap atau brand seperti itu sudah dibangun sejak Mission: Impossible diciptakan Bruce Geller sebagai serial TV pada 1966-1973 dan populer di kalangan penonton TV di Indonesia awal 1970-an. Di tangan Tom Cruise sebagai produser dan aktor, cap dibuat dengan lebih ekstrem—siapa pun sutradara yang dipilih untuk menggarap.

Cap lain, yang tergolong baru, adalah Tom Cruise itu sendiri sebagai tokoh Ethan Hunt. Ukuran “baru” itu terhitung sejak versi serial televisi dibuat. Tom Cruise sebagai produser dan aktor ditempatkan sebagai tokoh sentral, di tengah anggota tim Impossible Missions Force atau IMF. Ia adalah jagoan, super hero-nya film ini.

Benar-benar pahlawan karena dalam Mission: Impossible-Rogue Nation, Ethan Hunt menghadapi kelompok teroris The Syndicate yang sewaktu-waktu siap menghancurkan sendi-sendi peradaban. Ancaman dahsyat itu tidak dianggap tidak nyata oleh penguasa negeri yang dibelanya. Ia pahlawan tanpa tanda jasa, karena IMF dibekukan, dan Ethan tidak lagi dipercaya, dan tidak dianggap penting lagi. Semakin heroik karena di tengah situasi itu dia tetap berjuang sendirian, dan kemudian dibantu sahabat-sahabatnya.

Sebagai jagoan, Ethan mempunyai keberanian super-ekstrem. Ia menerobos pesawat yang sedang lepas landas. Ia disiksa lawan yang menangkapnya. Terjun menembus sarang musuh. Menyelam di instalasi air untuk mencari data. Ngebut dengan mobil dan motor di jalan raya untuk mengejar sasaran. Semua kegagah-beranian itu dieksekusi sebagai bagian dari tontonan yang menyenangkan mata. Menambah keheroikan Ethan Hunt, dia siap berkorban jiwa demi nyawa sahabat.

Mission: Impossible-Rogue Nation digarap dengan mempertimbangkan aspek-aspek dramatika dan tontonan mata. Di tengah ketegangan, disisipkan humor-humor yang tidak jatuh pada banyolan konyol. Dihadirkan musik-musik indah di tengah adegan menyesakkan seperti “Nessun Dorma” karya Puccini, sampai Bagian Pertama dari “Simfoni No 3” karya Beethoven yang masyhur itu.

Di tengah keras dan sangarnya dunia spionase, dipasang aktris Swedia menawan Rebecca Ferguson sebagai pemeran Ilsa Faust. Kejelitaannya ditampilkan di berbagai sudut, termasuk ketika hendak membunuh atau menembak sasaran.

Cap lain yang tidak boleh hilang adalah pesan audio yang akan terbakar setelah pesan diperdengarkan. Dan satu lagi, ini sangat penting, adalah lagu tema karya musisi jazz Lalo Schifrin dengan sukat 5/4 itu (sama dengan sukat pada lagu “Take Five”). Sejak awal Mission: Impossible beraksi di layar televisi, lagu tema itu sudah terdengar. Tanpa itu, ”mission” benar-benar ”impossible”. (XAR; Ati Kamil; Harian Kompas dan http://entertainment.kompas.com/read/2015/08/02/160956310/Heroisme.Tom.Cruise)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita