Ciri hubungan asmara langgeng dan seumur jagung
Jakarta, CNN Indonesia-Saat menjajaki hubungan dengan seseorang, kadang muncul pertanyaan, apakah dia orang yang tepat jadi pasangan hidup Anda? Penelitian di Universitas Illinois, AS melakukan studi tentang pola hubungan pasangan. Dari penelitian itu ada 4 empat jenis pola hubungan yang menunjukkan apakah pasangan mungkin untuk tetap bersama.
Dilaporkan Independent, penelitian yang dilakukan Brian Ogolsky dari Universitas Illinois ini mengklasifikasikan pasangan berdasar perubahan komitmetnya untuk menikah dan alasan perubahan itu. Sementara studi sebelumnya memfokuskan pada aspek individual hubungan, penelitian ini melihat hubungan secara keseluruhan, serta hubungan dengan media sosial.
Profesor Ogolsky memelajari 376 pasangan belum menikah di pertengahan 20-an selama 9 bulan. Dari studi itu, dia mengidentifikasi 4 jenis hubungan, yaitu dramatis, sarat konflik, terlibat secara sosial, terfokus pada mitra. Sebanyak 34% pasangan masuk dalam kelompok dramatis. Hubungan asmara pasangan kelompok ini penuh gejolak dan sedikit menghabiskan waktu bersama.
Mewakili 12% adalah pasangan dilanda konflik. Pasangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini adalah yang paling sering bertengkar, tapi hubungan mereka lebih kuat daripada pasangan dramatis. Kelompok ke-3 yang diwakili 19% pasangan adalah pasangan yang terlibat secara sosial. Mereka adalah orang2 yang sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan jaringan sosial.
Pasangan yang berfokus pasangan adalah mereka yang menghargai pasangan melebihi aspek2 lain kehidupan. Sifat ini bisa berubah tergantung jumlah waktu yang mereka habiskan bersama. Jumlah pasangan ini 30% dari kelompok. Studi ini menemukan 4 jenis hubungan ini berbeda dalam variabel relasional penting, seperti kepuasan, cinta, ambivalensi, kekhawatiran tentang pernikahan.
Komitmen menikah pasangan dilacak menggunakan grafik. Setiap orang selama sembilan menuliskan tanggal penting yang menandai perubahan perasaan mereka terhadap komitmen pernikahan. Perubahan termasuk di antaranya adalah argumen dan perbedaan antarpribadi.
Bersamaan dengan grafik tersebut, peneliti juga mewawancarai pasangan setiap bulan untuk menganalisis kemungkinan mereka menikah. Studi menemukan, setelah periode sembilan bulan, pasangan dalam kelompok dramatis lebih mungkin untuk mengakhiri hubungan.
Pasangan dalam kelompok terlibat secara sosial, yang paling dipengaruhi interaksi di jaringan sosial, berkomitmen pernikahan paling kecil. Mereka kelompok yang berfokus pada pasangan menunjukkan tingkat interaksi positif yang tinggi dan berkesempatan tertinggi untuk menikah. (win/win; http://cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151112203935-277-91352/ciri-ciri-hubungan-asmara-langgeng-dan-seumur-jagung)-FatchurR
Leave a Reply