CEO Transmedia Wanita Berkarir Sukses
(news.detik.com)-JAKARTA; CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni berkisah sebagai wanita sukses berkarir. Awalnya dia tidak bercita-cita sebagai CEO. Halitu disampaikannya di acara ‘Wanita Partner Profesional di Era Digital’, di Ballroom K-Link Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, (20/7/2019).
Atiek didapuk jadi pembicara utama di hadapan kaum wanita yang antusias. “Awal bekerja, saya tidak punya cita-cita jadi CEO. Nggak pernah terpikir, tapi saya ingin bekerja. Saya kuliah di Universitas Trisakti dan setelah lulussaya ingin kerja. Tapi di situ saya menentukan ingin bekerja di marketing, karena pada dasarnya saya suka marketing,” kata Atiek.
Atiek yang pernah bekerja di perusahaan media lain mengatakan selalu menerapkan prinsip dirinya harus jadi yang terbaik. Karena sebagai wanita karir dia tak tahu kapan kesempatan baik datang. “Tapi yang saya lakukan, selalu di mana pun bekerja, saya menerapkan ‘saya harus jadi orang terbaik, yang paling berprestasi di antara seluruh pekerja yang lain’,” ucapnya.
“Sehingga kenapa kita harus jadi terbaik. Karena kita tidak pernah tahu kesempatan itu datang kapan, kita tidak pernah tahu peluang di perusahaan kapan datang. Karena struktur organisasi bisa berubah, keadaan bisa berubah. Kita harus siap menjenjang karir kita. Di mana pun kita harus siap jadi terbaik”.
Sebagai wanita karir, salah satu tantangan yang dihadapi saat kerja adalah masalah waktu. Dia mengungkapkan cara mengatur waktu sehingga segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
“Masalah tantangan itu waktu, kalau karir kita makin tinggi jabatannya, tentu waktu yang dikonsumsi dipastikan makin banyak. Di situ kita mengatur waktu, membagi waktu kita dari satu pekerjaan dengan pekerjaan lain, sehingga kita bisa kerjakan dengan baik. Di sini kita pilih yang sekunder dan primer” tuturnya.
Selain atur waktu, dia terapkan kerja tim yang kuat dan solid dalam mencapai tugas. Dia tak bisa bekerja individual. “Kedua kita harus punya tim yang baik, solid, strong, dia yang membantu kita mencapai tugas2 kita. Tidak bisa kerja sendiri. Keberhasilan kita ditunjang tim, makanya pilih orang baik” sebutnya.
Meski wanita karir yang giat bekerja, Atiek menyempatkan berbagi waktu dengan anak. Apalagi era digital dapat membantu orang tua bisa berbagi waktu dengan anak. “Dulu saya kerja Senin-Jumat, kadang juga sampai malam, tapi Sabtu-Minggu saya dedikasikan untuk anak” ungkap Atiek.
“Membagi waktu, menyiapkan untuk anak untuk pergi sekolah. Lalu kita bekerja. Nanti anak pulang, kita bisa pulang dulu. Apalagi di era digital, saya bisa membantu” tambahnya. Di hadapan para wanita, Atiek mengatakan wanita yang bekerja dan tidak bekerja sama mulianya. Tapi perempuan yang kerja dirasa dapat membantu perekonomian keluarga.
“Satu mengurus anak, satu bekerja, tapi alangkah baiknya kita bisa mengurus anak dengan baik tapi bisa kerja, bisa bantu ekonomi keluarga juga,” katanya. Atiek mengatakan wanita karir bukan masalah karena peluang wanita bekerja sangat luas. Menurutnya kini yang harus dilakukan wanita pekerja adalah percaya diri untuk sukses dan maju.
“Kalau buat saya, wanita karir itu nggak ada masalah dan nggak ada batasnya. Karena kini peluang terbuka lebar untuk wanita berkarir, gak ada pengecualian laki2 diprioritaskan dari perempuan, karena kita sama haknya. Tinggal kita percaya diri atau untuk bisa sukses, bisa maju,” pungkas Atiek. (nvl/nvl; Rolando; Bahan dari : https://news.detik.com/berita/d-4632466/cerita-ceo-transmedia-sebagai-wanita-karir-sukses?tag_from=wpm_nhl_3)-FatchurR *