Bangkit dari Keterpurukan

(kisah-tertulis.blogspot.com)-BERBAHAGIALAH kita yang diberi keselamatan dan kesempurnaan menjalani hidup ini, pasalnya banyak orang2 di luar sana yang mengalami kejadian buruk dalam hidupnya dan harus menundukkan kepalanya karena keadaan dirinya.

Saya memiliki teman, sebut saja Imam, dia adalah lulusan SMK jadi salah satu pemuda yang banyak disukai di kampungnya. Namun suatu hari dia mengalami kecelakaan hebat saat motor yang dikendarainya menabrak mobil, motornya hancur dan imam luka parah.

Imam harus berobat di RS dalam waktu lama, karena bagian tulang2nya patah. Yang memprihatinkan keadaan kakinya yang cacat seumur hidup, meski tidak sampai dilakukan tindakan pemotongan, namun kakinya bengkok dan dia tidak bisa berjalan dengan sempurna lagi.

Setelah pulang dari RS, Imam belum bisa menerima keadaannya itu. Beberapa kali dia stress, berteriak tidak jelas, menangisi keadaan, dan terkadang mencari musuh untuk melampiaskan kemarahannya.

Orang tua dan saudara jadi sasaran kemarahan Imam sehingga keadaan keluarganya terganggu. Bahkan keadaan buruk ini ditambah lagi dengan perekonomian keluarga yang semakin sempit akibat terlilit hutang untuk pembiayaan pengobatan Imam kala di rumah sakit (doeloe belum ditanggung BPJS).

Selama ber-bulan2 Imam masih belum sadar itu semua adalah kuasa Tuhan, dia masih saja menyesali nasibnya dan menyalahkan dirinya. Imam belum bisa menerima keadaannya yang cacat, dia malu dan minder untuk melanjutkan hidupnya kembali.

Hingga suatu saat Imam dinasehati saudara jauhnya, kala itu masuk ke dalam hatinya dan menyadarkan dirinya bahwa segala sesuatu yang terjadi padanya adalah kehendak Tuhan, dia hanya bisa berpasrah dan menjalani takdirnya.

Sejak itu, Imam mulai menguatkan hatinya dan bertekad berubah menjadi orang yang lebih baik. Setelah bisa berjalan kembali meski pincang, Imam mulai bekerja serabutan agar bisa mendapatkan uang dan tak menjadi beban keluarganya terus.

Setelah mendapat pekerjaan nyaman, Imam kemudian mulai berfikir untuk meneruskan pendidikannya dengan biayanya sendiri. Setelah menabung, Imam nekad mendaftar di salah satu kampus untuk bisa kuliah sambil bekerja.

Kini setelah sekian tahun, Imam menjadi pribadi yang lebih baik dan kehidupannya berubah drastis. Kakinya tetap pincang, trauma kecelakaan masiha tetap ada, namun Imam melawan semua itu dengan tekad kuatnya dan kini dia bisa memanen perjuangannya itu.

Hidup terus berjalan, selama nafas masih ada selama itu juga kita diwajibkan untuk berjuang! (Bahan dari : https://kisah-tertulis.blogspot.com/2017/07/bangkit-dari-keterpurukan-setelah.html)-FatchurR *