Seputar Reuni A68 di Bremi-(f)

Belantara Bremi dan Lapor Polsek

Hari kedua di Bremi, dijadwalkan jam 06.00 sobat kita dr Mimik Astuti mengajak dan akan memimpin senam dst. Namun apa daya hawa yang relatif dingin merubah jadwal senam. Maklum kita tidak bisa senam sebelum bangun.

Keringat itu akhirnya keluar juga melalui senam dimaksud dan teman2, terbagi 4 yaitu : Saya dengan RNSB berjalan kearah tanjakan sak kemenge dan kembali. Ditengah jalan rombongan alumni tiga orang ikutan menelusur Olah raga jalan pagi kearah yang sama.

Sesampai di Hotel, saya melihat grup senam ikutan menyusur tanjakan dan sebelumnya berfoto didepan Bumi Bremi Resort. Sedangkan sisanya (seorang), yang dikira hilang sampai jam 9 dan ketahuan dia sedang sibuk merajut mimpi dan baru jam itu dia keluar kamar.

Rombongan senam, berjalan menuju tanjakan tak mendamparkan diri di kebuh tomat untuk memanen (?), lha gak ikut punya kok memetik sendiri di kebunnya  dan kembalinya membawa banyak kantong kresek berisi tomat yang. Semula dirancang teman2 akan membeli dengan memetik sendiri dari kebunnya. Namun akhirnya mendapat gratis semua dan mayoritas teman2 membawa tomat yang belakangan diketahui, tomatnya berbeda rasa dan huenak.

Yang membuat torehan sejarah, kala itu pak Widodo dinyatakan hilang ketinggalan di hutan Pinus. Untungnya gak sampai lapor Polisi dan mBak Endang gak minta ganti baru kepada pak Polisi. Kami semua senang kembali setelah ditemukan dan membawa beliau naik mobil. Bremi kok dilawan !

Kembali ngobrol Bremi : Jatim punya banyak belantara dengan trek pendakian menantang. Salah satu yang terpanjang : G-Argopuro. Terletak membentang dari Bremi, Kab-Probolinggo sampai Baderan, Kab-Situbondo. Di batas selatan sebagian mencakup Kab-Jember. Jalur pendakian ini ± 42Km dari Bremi ke Baderan.

Walau seru menyusuri belantara dan mencapai puncak dari G-Argopuro. Dengan start point dari pintu Bremi, Kabupaten Probolinggo. Namun saya dan rombongan tidak pernah mencicipinya. Jadi yang saya tuliskan ini saya dapat dari sumber tertentu. Karena trek trekan tidak direncanakan sebelumnya.

Sekedar informasi bagi yang ke Bremi tanpa membawa kendaraan sendiri : Transportasi paling gampang adalah naik angkutan umum atau bus dari arah Surabaya, Malang, Pasurhan menuju Situbondo / Banyuwangi, dan kita turun pertigaan Pabrik Gula Penajarakan.

Setelah itu naik angkudes ke arah Bremi, tapi bisa juga naik Bis Akas yang saya lihat menyusuuri jalanan tersebut. Alternatif kedua kita bisa langsung ke terminal Probolinggo. Lanjut kita oper dengan bus Akas ke Bremi. Anggkutan umum dari terminal Probolinggo – Bermi hanya ada dari pagi sampai siang saja.

Sesampai Desa Bremi, kita lapor dulu, di jalur Bremi ini lapornya di Polsek Krucil. Cuma mengisi buku tamu dan tanpa pungutan biaya. Untuk menuju ke Polsek kita gak perlu bingung, karena sopir-sopir angkutan pasti sudah tahu.

Biasanya kalo udah kelihatan mau mendaki gunung, pasti langsung di turunin ke polsek tersebut. Di sini masih tersedia, kamar mandi umum, penginapan, masjid, juga warung untuk mengisi keperluan yang kurang sebelum mendaki. Bersambung… (http://ankaranarenva.wordpress.com/2013/07/20/gunung-argopuro-jalan-jalan-di-luasnya-belantara/)-Aguk