Pentolan terselenggaranya reuni A-72
Kalau ada yang bertanya key factor yang membuat reuni A-72 rutin berjalan lancar dan berulang di Sariwani, di lereng Bromo, maka jawabannya : Kesatuan niat yang sama, Persepsi manfaat yang dinikmati bersama, pangerten (memahami) dan kerjasama, membuat iri angkatan lainnya.
Alasan itu berdampak perencanaan, info kesediaan hadir, dan otomatif siap urunan. Mari kita intip gerbong A-72 yang di sopiri (dipimpin) sobat yang masih cantik diusia senjanya. Dia Evie Dewi (Kepala Suku), didampingi Totok Subandrio. Berdua sukses mengelola angkatannya, “kangen kangenan ini”
Lanjut diikuti Promosi / motivator / provokator, si drg Julia sehingga angkatannya mengetahui jadwal poelkoempoel ini. Dia yang selalu menyuruh pasiennya “Buka mulut” ini disela kesibukannya, menyempatkan berkomunikasi dengan sahabatnya. Maklum dia super gaul dengan lintas angkatan dan juga bendahara angkatannya.
Tidak kalah pentingnya sobat yang namanya dipinjam menjadi Wapres ini (Budiono) bersama
Totok Subandrio mendatangi satu2 kawan di Probolinggo hasilnya tahun lalu peserta terbanyak setelah peristiwa reuni pertama di Sariwani.
Biasanya kawan2 yang tinggal di Probolinggo paling susah diajak reuni, sedangkan yang dari Jakarta, Singapura, Bandung , Surabaya dll kota paling antusias kalau ada reuni. Maka dari itu tahun lalu Budiono bersama Totok upayanya memeras keringat berhasil lumayan banyak yang hadir.
Nyaman ber-reuni, tak lepas dari peran Christ Paulus yang menyediakan tempat dan makanan khas Prolink. Sedang Man Thang pembuat undangan plus tukang intip (pemotret) untuk mengabadikan event bersama Frans si arek Madiun. Karaoke diurus Su Fang, suatu acara favorit yang banyak penggemarnya
Biasanya hasil yang paling memuaskan dari reuni ini, adalah tombo kangen mumpung kita masih pada sehat, terutama acaranya poel-koempoel ini adalah mengungkapkan rasa syukur kita kepada TUHAN yang telah memberi kita kesehatan dan kebagiaan selama ini
Kenangan yang tidak mudah dilupakan : Acara perpisahan pada akhir reuni kala siap pulang kandang masing2 ada rasa haru, terbesit angan kita adakah kita masih bisa kumpul pada acara reuni mendatang. Ada tetesan air mata dan tangisan, biasanya Djien Hauw yg tidak bisa menahan tangis, dia itu orang yang baik dan sentimentil
Gak ada uang dan modal acara ini tidak akan terjadi. Begitu juga reuni A-72 ini pembiayaannya rame2 urunan, yg tidak mampu didukung bersama dananya, katanya acara ginian tidak bisa dibeli dengan uang. Kita punya uang berapa saja tidak akan bisa membeli suasana gini dan pingin cepat2 reuni lagi kata kawan2 tidak sabar tunggu reuni berikutnya
Walau sumber dari A1 yang dapat dipercaya, namun jika terdapat kesalahan harap maklum, tapi yang nyusun tulisan ini sudah lansia. Reuni A-72 Rencananya itu rutin 2 tahun sekali di Sariwani, namun bisa maju atau mundur tergantung kadar kangennya, begitu head line news yang saya terima dari orang terpercaya dari A-72
Oh ya, sekedar makin melengkapi, Evie adalah (ketua komunitas A72); Totok menduduki jabatan wakil Ketua dan Budiono sebagai Sekang (sekretaris Angkatan) serta Yulia si Bendahara yang kesana kemari menggotong Brankas, mosok se.
Sebagaimana biasa dalam reuni tersebut, hadir juga seangkatannya ketika SMP, lintas Angkatan SMA dan dihadiri PP IAMDP. Oh ya peran yang lain juga ada lho, walau tidak disajikan disini (Budiono-Aguk)