- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (567)
- Budaya-Wisata-Kuliner (2,099)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,762)
- Kesehatan n OR (1,869)
- Lingkungan hidup (398)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (327)
- Muda-di Rona n Prest (1,208)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,518)
- Reliji Kristiani (265)
- Rohani Islam (134)
- Selingan (2,622)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,051)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
Menjaga bumi tidak membuang sampah sembarangan
Suatu pagi, seorang wanita cantik (35-an) membawa anaknya memasuki area perkantoran suatu perusahaan terkenal. Karena sepi, mereka duduk di taman samping gedung, sarapan sambil menikmari hamparan hijau dan asri.
Selesai makan, dengan santai si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai tidak pada tempat sampah yang tersedia. Tidak jauh dari situ, seorang kakek tua berpakaian sederhana pegang gunting memotong ranting. Kakek itu memungut sampah tisu dan membuangnya ke tempat sampah.
Kembali perempuan itu membuang bekas makanan tanpa rasa sungkan. Kakek itu dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah. Sambil menunjuk ke arah kakek, wanita itu berkata ke anaknya, ”Kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depanmu seperti kakek itu. Kerjanya mungutin dan buang sampah. Kotor, kasar, dan rendah seperti dia. Jelas, ya?”
Kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini adalah taman pribadi, kok Anda bisa masuk ke sini?” Wanita itu menjawab dengan sombong, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”
Di waktu bersamaan, seorang pria bersikap sopan dan hormat menghampirinya, ”Pak Direktur, mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.” Kakek mengangguk. Sambil mengarahkan matanya ke wanita di situ, dia berkata tegas,
“Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.” Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”
Setelah itu, sambil berjongkok, kakek mengulurkan tangan membelai si anak yang memperhatikannya. “Nak, di dunia ini, yang penting belajar menghormati tiap orang, siapa pun dia, direktur atau tukang sapu. Yang lebih penting lagi mari bersama kita selamatkan bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan. (Iin Indira; sumber : Andrie Wongso; http://www.andriewongso.com/articles/details/14398/Pelajaran-Tentang-Tata-Krama)-FatchurR
UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447
Leave a Reply