LIPI Ungkap Penyebab Gigitan Komodo Mematikan
(cnnindonesia.com)-JAKARTA, Peneliti LIPI Evy Arida menyatakan gigitan Komodo sangat berbahaya. Dia katakan liur komodo mengandung banyak jenis bakteri. “Gigitan komodo berbahaya karena tidak hanya satu bakteri di situ, sekitar seribuan jenis bakteri,” ujar Evy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/10).
Evy tak menjelaskan jenis bakteri di mulut komodo. Dia hanya menambahkan komodo memiliki bisa cukup berbahaya. Seperti biawak, dia mengatakan komodo memiliki kelenjar bisa. Namun, bisa itu tidak memiliki tingkat bahaya seperti bisa pada ular kobra atau mamba.
Gigitan komodo tak langsung menyebabkan kematian. Mangsa komodo mati setelah beberapa hari hingga satu minggu setelah digigit. “Matinya selain karena bisa, juga bakteri memperburuk infeksi dan tidak mendapat pertolongan,” ujarnya. Komodo memburu mangsa dengan menggigit. Dan komodo meninggalkan mangsanya hingga mati. “Dia kembali setelah mangsanya jadi bangkai,” ujar Evy.
Proses memakan mangsa juga tidak dilakukan sembarangan. Komodo yang memiliki ukuran paling besar dan jantan dapat giliran pertama untuk memakan mangsanya, dilanjutkan komodo kecil. “Jadi ada hierarki,” ujarnya.
Nenek moyang komodo asal Australia. Hal itu berdasarkan penemuan fosil kadal raksasa di Australia, termasuk ditemukan di Pulau Timor. “Tapi populasi di Australia dan Timor punah. Barangkali akibat perubahan iklim yang membuatnya tidak cocok lagi,” ujar Evy. Berdasarkan hasil penelitian itu, dia menegaskan komodo bukan bagian dari dinosaurus sebagaimana yang diketahui selama ini.
(jps/DAL; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201027182844-199-563467/lipi-ungkap-alasan-gigitan-komodo-mematikan)-FatchurR *
Leave a Reply