- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (567)
- Budaya-Wisata-Kuliner (2,099)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,762)
- Kesehatan n OR (1,869)
- Lingkungan hidup (398)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (327)
- Muda-di Rona n Prest (1,208)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,518)
- Reliji Kristiani (265)
- Rohani Islam (134)
- Selingan (2,622)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,051)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
Energi Terbarukan Juara Di Eropa
(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Energi terbarukan kali pertama berhasil melampaui porsi bauran energi fosil sebagai sumber utama listrik di Uni Eropa pada tahun 2020.
Sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari berkontribusi 38% dari bauran energi listrik di 27 negara di Uni Eropa pada 2020, sementara bahan bakar batu bara dan gas menyumbang 37%, laporan lembaga pemikir ‘think tanks’ Ember and Agora Energiewende, dikutip dari Reuters, Senin (25/01/2021).
Lantas, apa faktor pemicu peningkatan kontribusi bauran energi baru terbarukan (EBT) di Uni Eropa ini? Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan, kenaikan bauran EBT di Eropa pesat dalam satu dekade terakhir. Bauran EBT di Uni Eropa pada 2010 mencapai 22%, lalu pada 2020 meningkat hampir dua kali lipat menjadi 38%.
Pada waktu yang sama, bauran energi fosil turun dari 49% (2010) jadi 37% (2020). Pesatnya peningkatan bauran EBT di Uni Eropa ini dipicu beberapa faktor, salah satunya tingginya target yang ditetapkan negara-negara di Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), mulai dari mengikuti Protokol Kyoto, lalu Perjanjian Paris (2015) untuk memerangi dampak perubahan iklim.
Tidak sembarang menentukan target, mereka konsisten mencapainya. “Uni Eropa sepakat menurunkan 40% emisi GRK dari tingkat emisi 1990 pada 2030” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/01/2021).
Beberapa negara di Uni Eropa, paling tidak 8 negara, mulai menutup PLTU sebelum 2030 guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca. “Karena itu, dalam 5 tahun terakhir, praktis tidak ada pembangunan PLTU baru di beberapa negara Eropa,” ujarnya.
Penguasaan teknologi energi terbarukan juga jadi salah satu pesatnya kemajuan EBT di negara-negara Eropa ini. Tak ketinggalan, penerapan pajak karbon, juga faktor pemicu pesatnya pertumbuhan EBT.
“Investasi energi terbarukan, khususnya PLTS dan PLTB lebih murah karena perkembangan teknologi dan lebih kompetitif karena ada pajak karbon di Uni Eropa,” imbuhnya. Berbanding terbalik dengan Eropa, Indonesia mengandalkan energi fosil sebagai sumber energi utama dalam negeri. Hal ini diakui Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Dia akui, bauran EBT Indonesia jauh dari target yang ditentukan. Hingga 2020 bauran EBT baru mencapai 11%, sementara target 2025 ditargetkan 23% dan 2050 bahkan 31%.
“Kita dengar baru-baru ini Eropa di 2020 bauran EBT terbesar di antara bauran energi lain. Kita dengar Jepang pada 2050 menargetkan zero emission (nol emisi). Kita masih punya komposisi dengan mengandalkan batu bara, minyak bumi dan gas bumi,” ungkapnya dalam acara ‘MGN Summit 2021 Sustainable Energy: Green and Clean’, Kamis (28/01/2021).
(wia; Anisatul Umah; Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210129113046-4-219628/energi-terbarukan-jadi-juara-di-eropa-ini-dia-pemicunya)-FatchurR *
UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447
Leave a Reply