Cara Petani Purwodadi Atasi Serangan Tikus

Cara Petani Purwodadi Atasi Serangan Tikus

(Cuplikan dari tabloidsinartani.com)-GROBOGAN; Hama, kendala dalam pertanian. Karena menurunkan produksi. Seperti di desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Serangan tikus sawah itu ancaman bagi petani

Di desa itu endemik serangan hama tikus, menimbulkan kerugian besar jika tak ditangani tepat. Apalagi tikus menyerang semua stadium tanaman padi, vegetatif dan generatif, sehingga menyebabkan kerugian ekonomis.

PPL Grobogan, Merline Damayanti mengatakan,  sejak April 2020, petani di Desa ini melakukan gerakan pengendalian (Gerdal) tikus sawah rutin, bantuan dari Dinas Pertanian, dana dari kelompok tani, dan mandiri. Cara gerdal tikus adalah sanitasi, gropyokan massal berkala, pengemposan, dan pakai rodentisida (umpan tikus).

“Gerdal tikus dimulai sanitasi lingkungan. Dengan membersihkan semak-semak dan rerumputan, membongkar liang, sarang, dan tempat perlindungan lain”.

Selanjutnya dengan gropyokan massal. Petani melengkapi alat pemukul, cangkul, emposan tikus, mencari lubang aktif tikus, mengempos asap belerang/racun tikus ke lubang, dan ditutup.

Lubang yang terhubung lubang yang diempos belerang, ditandai keluarnya asap belerang, ditutup. Asap ini menyebabkan tikus mati di sarang dan pastikan tak ada lubang tikus bocor. “Pengemposan di lubang aktif tikus yang lain,” ujarnya.

Jika ada tikus keluar dari lubang, petani memukul dengan alat pemukul. “Cara ini efektif dilakukan masal karena dapat saling bantu mengejar tikus,” katanya. Petani juga memasang umpan tikus. Mereka menggunakan 2 macam umpan tikur.

Ada yang mencampur bahan yang disuka tikus dan umpan siap pakai yaitu umpan mengandung racun. “Penggunaan umpan didasarkan adanya aktivitas tikus yaitu dengan pengamatan atas jejak tikus, kotoran tikus, atau gejala serangan tikus”.

Musuh alami

Pengendalian juga memanfaatkan musuh alami yaitu burung hantu (Tyto alba). Karakter burung ini mampu mendeteksi mangsa dari jarak jauh, terbang cepat, pendengaran tajam, dan nocturnal cocok sebagai predator tikus. Burung dewasa memangsa tikus 2-5 ekor tikus/hari.

Mengendalikan tikus dengan burung hantu, mampu menekan populasi tikus secara efektif, tak berdampak negatif pada lingkungan, tidak perlu biaya dan tenaga  besar dan meningkatkan efisiensi waktu petani.

“Desa Cingkrong sudah memanfaatkan burung ini. Ada 14 titik rubuha (rumah burung hantu) di Desa Cingkrong. Biaya pembuatan rubuha dari APBDes dan swadaya dari kas masing-masing kelompok tani,” tuturnya.

Baca artikel dari sumbernya di https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/agri-sarana/12722-Ini-Cara-Petani-Purwodadi-Atasi-Serangan-Tikus; Reporter : Merline/Yeniarta (BBPP KETINDAN);h Editor : Editor : Yulianto

(Diedit dan disajikan ulang oleh FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita