Wanita Lulus S3 Di Usia (73)

(Cuplikan dari daerah.sindonews.com)-Usia senja tidak membuat Diana Patricia Pasaribu Hasibuan, berhenti belajar dan mengenyam pendidikan. Diusia senjanya itu, dia bersemangat untuk duduk di bangku kuliah.

Saat itu tahun 1999, usia Diana (63). Namun, dia bertekat bisa menjadi sarjana, dan dia kuliah di STF Driyarkara serta berhasil bergelar sarja pada usia ke (69). Usai bergelar sarjana Strata 1 (S1) tidak lantas ia  berhenti mengenyam pendidikan.

Dia melanjutkan ke jenjang S2 di Program Pasca Sarja Magister Teologi di STTBI Jakarta, dan berhasil dengan baik di usia ke (73). Bagi sebagian besar perempuan usia (73) itu sudah banyak istirahat di rumah bersama suami dan anak cucu.

Tapi tak tidak dilakukan Diana, justru dia tetap berniat melanjutkan ke jenjang pendidikan tertinggi untuk mengejar gelar Doktor. Dia berhasil menyelesaikan S3 dan mendapat gelar doctor dari Sekolah Tinggi Teologi Bethel (STTBI) Indonesia.

Atas semangatnya menempuh pendidikan itu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugrahi rekor Muri sebagai wanita S3 tertua di Indonesia. Penghargaan itu yang ketiga diperoleh Diana. Tahun 2004,  ia tercatat dalam rekor yang sama sebagai Sarjana S1 tertua di usia 69 tahun.

Tahun 2008, wanita yang tinggal di Jalan Mesjid II 12 RT 07 RW 01 Keluarga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan itu, juga pernah menyandang rekor Sarjana S2.

“Patricia Diana layak tercatat di MURI karena memberi kita inspirasi, semangat, bahwa menempuh pendidikan tak pandang usia. Maka kami catat rekor ini pada urutan rekor ke-5612,” kata Senior Manajer MURI Paulus Pangka, saat memberi penghargaan di kantor MURI, Srondol, Banyumanik,  (4/10/2012).

Diana mengaku, sejak pertama kuliah hingga bergelar doctor seluruh tugas kuliah dikerjakan sendiri. Bahkan desertasinya yang berjudul “Kepemimpinan pastoral di gereja katolik dan gereja kristen protestan menuju persatuan” setebal 323 halaman dibuatnya tanpa bantuan orang lain.

Untuk mengetik desertasinya dia ketik dengan alat ketik manual, setelah selesai baru diketik computer. “Saya awalnya pakai laptop, tetapi data yang sudah saya ketik sering hilang. Orang tua kadang salah pencet tombol. Makanya akhirnya saya pilih ketik manual,” ujarnya.

Ibu 6 anak dengan 12 cucu ini mengaku, keinginnya  tetap melanjutkan pendidikan bukan mengejar kepangkatan. Melainkan keinginan dari dalam hati. “Cari ilmu itu dari lahir sampai mati. Jadi kalau belum mati ilmu itu akan terus saya cari,” katanya.

Dengan ilmu dan status doktornya, Diana akan mengabdi untuk agama melalui aktifitasnya di gereja. Gelar doktor itu sesuatu yang hebat, namun hal itu bukan merupakan penghargaan yang istimewa jika tidak diimbangi dengan kualitas.

M.C. Cornelius Hasibuan (79), suami Diana, bangga pada istrinya yang semangat belajar meski sudah senja. “Saya bangga dengan istri saya,” kata Hasibuan yang setiap hari mengantar dan menjemput istrinya selama kuliah.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum’at, 05 Oktober 2012 – 04:52 WIB oleh Andik Sismanto dengan judul “Wanita ini lulus S3 diusia 73 tahun”. Untuk selengkapnya kunjungi:
https://daerah.sindonews.com/berita/677128/22/wanita-ini-lulus-s3-diusia-73-tahun; Oleh Andik Sismanto (san)
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.

-Android : https://sin.do/u/android

-iOS :L https://sin.du/u/ios
(Disajikan ulang oleh FatchurR *