Vaksin Corona Diperkirakan Rp 75000 Per Orang

(kompas.com)-  Semua negara di dunia berusaha keras untuk segera menemukan vaksin Covid-19. Virus yang pertama ditemukan di Wuhan, ini menginfeksi jutaan orang di dunia, dan membuat perekonomian semua negara anjlok. Tidak sedikit biaya dikeluarkan untuk mengembangkan vaksin ini.

Ketua Konsorsium Penelitian dan Inovasi Covid-19 Kemenristek Ali Ghufron Mukti memperkirakan  vaksin virus corona tersedia. “Harga vaksinnya USD 5 (Rp 75.000,) maka kita butuh Rp 26,4 triliun,” ujarnya dalam telekonferensi pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, (2/7/20). Perkiraan biaya itu dihitung berdasarkan rumus (formula) viro yang menghitung orang yang perlu divaksin.

Dengan formula itu, dibuat perhitungan satu orang dapat menularkan virus ke tiga orang. Perhitungan dengan mengalikan dua pertiga jumlah penduduk Indonesia yang 260 juta orang, dan didapat 176 juta unit vaksin. “Jika tiap orang butuh 2x vaksin, maka perlu 352 juta unit vaksin untuk masyarakat,” imbuhnya. Setidaknya, butuh waktu satu tahun untuk memvaksin semua warga.

Hingga kini, Indonesia bekerja sama dengan 2 negara dalam usaha pencarian vaksin ini. Vaksin yang dikembangkan BUMN farmasi PT Bio Farma Tbk dan perusahaan bioteknologi asal China Sinovac Biotech, Ltd telah melewati fase uji klinis pertama dan memasuki fase ke-2 akhir Juni-2020.

Vaksin yang dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan Korsel, (Genexine Inc), sedang proses uji klinis fase pertama di Korsel sejak Juni-2020. Uji klinis fase kedua digelar di Indonesia Agustus 22020. Vaksin yang dikembangkan konsorsium nasional ditargetkan fase uji coba pra-klinik (preclinical trial) akhir 2020.

Vaksin itu memakai platform vaksin protein rekombinan hasil proses cloning. “Preclinical trial  mulai akhir 2020, dan jika (ada) perpanjangan (waktu), mungkin awal 2021. Dan dilanjutkan beberapa preclinical trial selanjutnya dalam tahun ini atau awal 2021”. Konsorsium nasional mengembangkan vaksin platform/metode protein rekombinan menggunakan strain Covid-19 asal Indonesia.

Protein rekombinan ini dipilih, karena Indonesia memiliki teknologinya sehingga tak perlu memproduksi lebih banyak virus. Proses pengembangan vaksin lokal ini bukan hanya mencari apakah vaksin ini efektif, tapi juga memastikan vaksin ini aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

“Diperkirakan hasilnya untuk orang Indonesia akan ditemukan pertengahan 2021,” imbuhnya. Apa Tujuannya? Kasus corona di Indonesia lewati 60.000 Diberitakan Kompas.com, kasus Covid-19 di Indonesia melewati 60.000 orang hingga (3/7/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, jumlah itu karena adanya 1.301 kasus baru Covid-19 di Indonesia. Kasus baru itu menyebabkan ada 60.695 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus pertama diumumkan Presiden pada 2/3/20. Informasi ini disampaikan Jubir untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Jumat sore.

“Kami dapat data konfirmasi positif 1.301 orang, sehingga totalnya 60.695 orang,” ujar Yurianto. Berdasarkan data periode yang sama, ada penambahan 901 pasien Covid-19 yang sembuh. Mereka  sembuh setelah pemeriksaan metode PCR memperlihatkan hasil negatif virus corona. Jadi, totalnya 27.568 pasien Covid-19 yang dinyatakan tidak terinfeksi virus corona.

Tapi, kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Dalam periode 2-3 Juli 2020, ada penambahan 49 pasien tutup usia. “Sehingga, totalnya ada 3.036 orang,” ujar Yurianto.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Harga Vaksin Corona Diperkirakan Rp 75.000 Per Orang, Kapan Siap?”, Editor : Gloria Setyvani Putri;  Bahan dari :  https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/03/160200923/harga-vaksin-corona-diperkirakan-rp-75000-per-orang-kapan-siap?page=all#page2)-FatchurR *