Rutin kencing, pembesaran prostat? (2)
KLIKDOKTER.com-Pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pria tua dan jarang ditemukan diusia kurang dari 40 tahun. Ini dialami 50% pria berusia 60 tahun dan ± 80% pria berusia 80 tahun. Meski banyak ditemukan pembesaran prostat yang muncul secara progresif, tidak sedikit yang muncul agresif (ganas).
Pemeriksaan rutin menjelang Lansia penting dilakukan. Lebih ideal lagi jika Anda juga dapat mencermati gejala pembesaran prostat yang muncul kemudian disikapi dengan langkah segera memeriksakan ke dokter guna memastikan hasil yang menyeluruh. Gejalanya, pembesaran prostat terbagi dua kategori;
A. Gejala Obstruksi
Gejala obstruksi, ditemukan kondisi penyumbatan pada saluran kencing. Gejala obstruksi terjadi karena otot pada kandung kemih gagal berkontraksi cukup kuat atau gagal berkontraksi cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus.
B. Gejala Iritasi
Gejala iritasi karena pengosongan yang tidak sempurna saat kencing, pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada kandung kemih sehingga kandung kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh.
Berikut gejala obstruksi dan iritasi yang dapat diwaspadai sejak awal sebagai pembesaran prostat sehingga penderita dapat mendapat pertolongan secepatnya.
1. Gejala Obstruksi
- Pancaran melemah : Terdapat perlemahan dari pancaran air kencing yang keluar ketika berkemih.
- Rasa tidak lampias sehabis berkemih : Terdapat sensasi sisa air kencing yang belum tuntas sekalipun setelah berkemih.
- Menetes setelah berkemih : Menetes setelah erkemih dan rasa belum puas sehabis berkemih terjadi karena jumlah sisa urin yang banyak dalam kandung kemih. Sisa urin yang ada terdapat karena faktor penyumbatan pada uretra (saluran air kencing).
- Bila mau berkemih harus menunggu lama : Terjadi karena otot kandung kemih butuh waktu yang lama untuk dapat melawan hambatan pada uretra.
- Harus mengedan jika berkemih : Terdapat kondisi sulit tuntas untuk berkemiih. Hingga harus mengedan hanya untuk buang air kecil.
- Kencing terputus–putus : Terjadi karena otot kandung kemih tidak dapat mengatasi hambatan pada uretra sampai akhir berkemih.
- Waktu berkemih memanjang : Karena terdapat perlemahan pancaran air kencing, sehingga proses buang air kecil menjadi memanjang.
2. Gejala Iritasi
- Sering berkemih :Hal ini terjadi karena pengosongan yang tidak lengkap pada tiap berkemih sehingga interval antar berkemih lebih pendek.
- Terbangun untuk berkemih pada malam hari : Terutama terjadi pada malam hari karena hambatan normal dari kandung kemih dan uretra berkurang selama tidur.
- Perasaan ingin berkemih yang sangat mendesak :Terdapat kesulitan kebelet ingin buang air kecil yang semakin sulit dikendalikan.
- Nyeri pada saat berkemih : Terdapat sensasi nyeri ketika buang air kecil. Sensasi nyeri yang dirasakan terdapat di tengah selangkangan
Apabila kandung kemih tidak mampu lagi mengkompensasi hal it, terjadi tertahannya urin sehingga pada akhir berkemih masih di dalam kandung kemih dan timbul rasa tidak tuntas ada akhir berkemih. Jika keadaan ini berlanjut, pada suatu saat akan terjadi kemacetan total sehingga penderita tidak mampu lagi buang air kecil.
Kenali gejalanya, dan ambil tindakan sedini mungkin. Yang ingin tahu lebih jauh mengenai topik ini, silakan tanyakan di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami. ( Oleh: dr. Adithia Kwee; http://klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/11/13/15031872/gejala-pembesaran-prostat)-Aguk