Lansia dan Olah raga keras

Pada tanggal 19/11/17 (tahun lalu) saya menerima WA dari senior saya  yang kira2 isinya sebagai berikut : Cenut2 sdh hilang, kemeng sdh kurang. Leher blm bisa tolah toleh full, eman2 lihat nonik seliweran cuma sekelebat. Kalau sampai balik badan kan kebangeten.

 

Anyway sayang kesehatan prei sebulan lah basketnya. Itupun janji gak maen qian qang. Erl bi erl san bi san saja. Atau shot2an sendiri. Sekedar informasi bagi Lansia, marilah kita ikuti cuplikan dari anggaway89.wordpress.com, silahkan

 

A-Lanjut Usia (Lansia)

Lansia didefinisikan, pertambahan umur, disertai turunnya fungsi fisik yaitu penurunan massa otot serta kekuatan, denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Saat lansia tubuh tidak berkembang sehingga tidak ada peningkatan kualitas fisik. Menurut ilmu gerontologia (ilmu usia lanjut), tiap orang punya 3 macam umur: kronologis, biologis, dan psikologis.
1-Umur kronologis. Umur dihitung dari jumlah tahun yang dilewati. Ini umur yang umum dikenal misal 50 tahun, 60 tahun, dsb.
2-Umur biologis. Umur berdasar kondisi tubuh. Ini terjadi jika seseorang jadi tua karena ia merasa tua.
3-Umur psikologis. Umur diukur berdasarkan kemampuannya merasakan dan bertindak. Ini terjadi pada seorang usia (80) tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.
Proses penuaan tidak dapat diukur hanya dari umur kronologis. Ada negara2 menetapkan usia kronologis yang berbeda. Di Indonesia, dianggap lansia, ketika ia pensiun usia (55). Namun, di AS, dikategorikan lansia pada (77), yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun.

 

Bagi Jepang kesuksesan justru dimulai usia (60). Banyak wanita Jepang masih kerja di usia (60) ke atas. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia( 60) sebagai titik awal seseorang memasuki lansia. Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.

 

B-Olah Raga bagi Lansia

Manfaat OR : Melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang, menurunkan : tekanan darah, kolesterol jahat, dan menaikkan kolesterol baik. OR juga membakar kalori, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi otot dan meningkatkan kekebalan tubuh. Manfaat lain OR menghilangkan sembelit, tidur lebih nyenyak, serta mengurangi depresi.
Tiap orang hendaknya menyempatkan diri ber-OR di usia muda, hingga lansia. OR perlu teratur. Pemilihan OR disesuaikan kegemaran, biaya, dan fisik. OR sendiri missal jalan kaki, naik sepeda, atau berenang. OR bisa bersama, misal tenis, badminton, basket dan golf. OR sendiri tanpa bergantung orang lain. Olahraga bersama juga menyenangkan karena dapat bergaul dengan orang lain.
Adakalanya pada Lansia berpenyakit.  Mereka dapat ber-OR kebiasaannya, hanya perlu konsultasi ke dokternya apakah OR yang dipilihnya cocok dan tidak memengaruhi penyakitnya. Mungkin semasa muda tidak ber-OR, setelah pensiun dia luang. Tapi lebih baik bila ber-OR teratur sejak kecil.

 

Memulai OR pada Lansia tetap bermanfaat, mulailah bertahap. Dengan OR ringan dan sedikit demi sedikit intensitas serta lamanya ber-OR ditingkatkan. Mulailah pemanasan dan ditutup pendinginan.
Penderita penyakit, OR Pada radang sendi, yang terlalu banyak mengerakkan sendi akan nyeri. Namun, sendi yang meradang juga tak boleh dibiarkan tak bergerak karena menimbulkan sendi kaku. Salah satu pilihan yang cukup baik untuk penderita radang sendi kronik adalah berenang.
Pada jantung koroner, dokter menganjurkan OR sesuai keadaan pasien. OR yang dianjurkan aerobik. Jenis OR aerobik : Jalan kaki, bersepeda, dansa, renang, dan golf. Penderita paru obstruktif menahun, umumnya berkaitan kebiasaan merokok. Jadi merokok harus dihentikan. OR pada penderita paru obstruktif menahun dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.
Tahap awal, penderita perlu pendamping fisioterapi, latihan bernapas efisien. Lanjut berlatih sendiri dan jika memungkinkan ber-OR jalan kaki. Ada penyakit2 yang mengharuskan penderita istirahat total di tempat tidur, misal infark jantung akut.  Biasanya masa istirahat total ini hanya beberapa hari. Secara bertahap penderita dilatih mobilisasi dan dianjurkan untuk berolahraga ringan.
Pada Lansia terjadi penurunan fungsi pendengaran, penglihatan, dan koordinasi gerak. Karena itu, dalam ber-OR hindari kecelakaan, terutama jika ber-OR di jalan umum. Jika jalan kaki pagi, jangan di jalan raya. Gunakan pakaian yang mudah terlihat. Hati2 lubang di jalan atau kendaraan yang muncul  mendadak.
C-Manfaat Olahraga untuk Lansia
1-Meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko serangan jantung.
2-Melancarkan sirkulasi darah tubuh sehingga menurunkan tensi dan menghindari hipertensi.
3-Menurunkan kadar lemak sehingga mengurangi berat badan berlebih dan terhindar dari obesitas.
4-Menguatkan otot2 tubuh sehingga otot tubuh lentur dan terhindar dari penyakit rematik.
5-Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit2 yang menyerang lansia.
6-Mengurangi stres dan ketegangan pikiran.
7-OR intensitas sedang menguntungkan lansia melalui berbagai hal, status kardiovaskuler, risiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental.
8-Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif missal jalan, yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia.
D-Renang untuk Lansia
Seluruh tubuh bergerak, otot2 besar digunakan : Otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Berenang (di tempat dan mutu air yang memenuhi syarat kesehatan dan keamanan), termasuk aerobik yang membuat paru2 sehat, sendi lebih lentur (leher, bahu dan pinggul, karena bagian2 tubuh itu digerakkan). Juga baik untuk yang kelebihan berat badan, hamil, Lansia atau penderita arthritis.

 

Ketika renang berat badan ditahan air (mengapung); sendi2 tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang terlatih pernapasan efisien. Tubuh membakar se-kurang2nya 275 kalori/jam, setara dengan bersepeda dan jalan-cepat. Meski kalori yang terbakar tak sebanyak lari atau tenis misal, karena renang itu menyenangkan, bisa-jadi akan lebih lama, sehingga, yang dibakar lebih banyak.
Mulailah pemanasan-peregangan dulu, agar tubuh siap-gerak. Pemanasan membuat suhu tubuh dan detak jantung meningkat perlahan. Lakukan pemanasan dengan jalan2 sekitar kolam 10 menit, lalu, regangkan sedikitnya 15x hitungan setiap otot. Peregangan ini upaya menghindari kram. Lakukan pemanasan dan peregangan 5-10 menit, lanjut berenang 20-40 menit tanpa henti.

 

Jika memulai berenang sebagai program kebugaran, lakukan bertahap. Jangan berenang 30 menit tanpa jeda. Mulailah satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah 30 detik. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, ganti2 gaya renang supaya semua otot terlatih.
Akhiri dengan pendinginan, yaitu renang perlahan 5 menit. Berenang 3-5 kali seminggu serupa manfaat OR aerobik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Jadi OR basket senior saya itu perlu dihentikan atau diteruskan? Silahkan dokternya yang menjawabnya

 

Monggo lengkapnya klik aja :  (https://anggaway89.wordpress.com/2010/05/24/lansia-dan-olahraga/)-FatchurR

One Response to Lansia dan Olah raga keras

Leave a Reply to Harry Reksosanudra Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita