Jangan dibuang-Sedotan ini langsung dimakan
(food.detik.com)-Sedotan plastik di dunia menyebabkan masalah limbah. Kini ada sedotan yang tak perlu dibuang tapi bisa dimakan. Seperti apa ya? Banyaknya sampah plastik yang sulit terurai menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sedotan plastik itu sampah plastik yang digunakan se-hari2. Walau bentuknya kecil, namun sampahnya menggunung bila penggunaannya banyak. Dilansir msn.com (14/12) perusahaan sedotan “Loliware” ingin konsumennya bisa minum2an dingin dengan sedotan vanili atau karamel yang lezat.
Sedotan ini berbentuk dan ketahanan seperti plastik. Sehingga konsumen lega karena latte yang mereka minum tidak berdampak buruk pada ekosistem laut. Perusahaan ini membuat sedotan Lolistraw. Sedotan yang ramah lingkungan karena dapat Anda makan.
Penelitian yang dilaporkan saveur.com menerangkan jika penduduk AS membuang 500 juta sedotan plastic/hari. Jumlah ini cukup mengisi 125 bus sekolah penuh. Dalam jumlah itu terdapat 250.000 ton sampah yang mengapung di laut.
Fast Company melaporkan tahun 2050 jumlah plastik di lautan melebihi jumlah ikan yang ada. Sangat mengerikan. Chelsea Briganti, pendiri Loliware, mulai membuat cangkir yang dapat dimakan (2015). Ia ingin memberantas limbah dengan tidak hanya melarang orang menggunakan sedotan, melainkan memberikan alternatif lain yang lebih sehat.
“Kami memberi mereka solusi atas krisis sedotan plastik dan memberi pengalaman menyenangkan,” ujar Briganti. “Ini bukan soal pengorbanan konsumen lagi, ini tentang hal yang menyenangkan konsumen dan bersifat berkelanjutan pada saat yang sama” tambahnya
Sedotan ini terbuat dari rumput laut dan bahan material teknologi yang 100% bebas plastik, hiper kompos, ramah laut, dan non transgenik. Menurut Loliware, manfaat menggunakan rumput laut ialah mengurangi pemakaian sumber di darat dan mampu menyerap CO2.
Penampilan sedotan ini serupa kertas dan plastik dengan beragam warna terang. Saat ini, perusahaan itu melakukan penggalangan dana dengan tujuan pemasaran produknya secara massal ke kedai kopi, stadion, dan restoran yang memiliki pelanggan banyak. (dwa/odi; Dewi Anggraeni; bahan dari : https://food.detik.com/info-kuliner/d-3771639/nyam-tak-usah-dibuang-sedotan-ini-bisa-langsung-dimakan)-FatchurR