Diabetasi tetap Jalani Puasa-Amankah?
(1health.id)- Bulan suci Ramadan jadi momen menantang untuk penderita diabetes. Kenapa? Karena penderita diabets dituntut bisa beradaptasi dengan pola makan berbeda namun tetap harus menjaga dan mengontrol gula darah mereka, menjalankan pola diet dan menggunakan insulin secara tepat.
Pasalnya, Diabetasi (penderita diabet) rentan mengalami hipoglikemia atau penurunan gula darah mendadak yang berbahaya. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menjelaskan tubuh manusia engalami penurunan gula darah sejak 4-6 jam setelah makan.
Jadi, jika sahur dilakukan pukul 4 pagi, maka gula darah akan mulai turun pukul 8 – 10 pagi. Kalau pada orang sehat cadangan glikogen akan diambil dari liver yang kemudian dipecah menjadi gula darah, beda hal dengan penderita diabetes yang bisa saja cadangan glikogennya tidak bagus.
“Cadangan glikogen pada diabetasi tidak bagus, hingga gula darah tidak bertambah namun insulin tetap diproduksi. Biasanya setelah lebih dari 6 jam, gula darah makin turun dan tidak seimbang maka pasien mengalami drop dan terjadilah hipoglikemia,” papar dr. Yunir saat ditemui pada diskusi Diabetes dan Ramadan bersama Novo Nordisk, PERKENI, dan Kemenkes di Ev Hive D’Lab, Gondangdia, Jakarta (30/5).
Perubahan jadwal konsumsi obat yang tidak dikonsultasikan ke dokter pada saat berpuasa juga jadi penyebab dari turunnya gula darah penderita diabetes secara drastis. Dan hal ini bisa berakibat fatal terutama pada penderita diabetes lansia yang menjalani puasa.
Tak hanya hipoglikemia, risiko hiperglikemia bisa dialami diabetasi. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi ketika gula darah sangat tinggi, yakni lebih dari 200 mg/dL. “Jika gula darah semakin tinggi, maka pasien diabetes harus berbuka dan minum obat agar tidak terjadi suatu hal yang fatal,” lanjut dr. Yunir.
Bagi diabetasi yang ingin berpuasa, berikut tips sehat berpuasa yang bisa Anda jalani:
– Konsultasikan selalu mengenai kondisi diabetes Anda dengan dokter.
– Kurangi konsumsi gula berlebih terutama ketika sahur dan berbuka puasa.
– Selalu pantau dan kontrol kadar gula darah.
– Perbanyak minum air putih, misalnya 2 gelas pada saat sahur, 2 gelas saat berbuka puasa, 2 gelas sesudah salat Tarawih dan 2 gelas sebelum tidur.
– Lakukan sahur menjelang waktu imsak agar memperlama waktu penurunan gula darah.
– Hindari gula darah melonjak secara drastis.
– Pastikan selalu kandungan makanan yang Anda konsumsi. (Claudia Ramadhani; Bahan dari : http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/penderita-diabetes-tetap-jalani-puasa-amankah-9755.html)-FatchurR