Cell Cure Asal Jerman(1/2)
(cnnindonesia.com)- Jakarta, Perihal terapi sel atau Cell Cure kembali mencuat dalam pembahasan Congress of Indonesian Diaspora (CID) ke-4 di Jakarta pada akhir Agustus-2017.
Dalam sesi pembahasan bertajuk ‘The Future of Cancer Therapy and Family Medicine’, hadir pembicara2 di antaranya Atik Heru Maryanti, pengajar program pascasarjana biomedical engineering, UI. “Ada pembicaraan mengenai perkembangan transplantasi stem cell dari Jerman, selain itu di Indonesia ada yang terbaru tentang terapi sel Cell Cure di RSPAD Gatot Soebroto” ujarnya di Jakarta, (16/9).
Terapi baru itu kini dalam persiapan, dan muncul pemberitaannya di sebuah majalah. “Kini persiapan, Cell Cure di Indonesia, ini teknologi terkini, pengobatan penyakit yang di-tunggu2 selama ini, saat ini tahap persiapan” tuturnya. Kehadiran Cell Cure di Indonesia itu hasil kerjasama G to G antar kedua negara, Indonesia-Jerman.
“Ada juga sesi mengenai blue print RS Indonesia menuju RS berkelas dunia. Dengan adanya kerjasama stem cell, serta Cell Cure dengan negara2 yang teknologinya modern, diharapkan pelayanan kesehatan di Indonesia bisa sejajar bahkan lebih dari negara2 lain di dunia,” ujarnya menambahkan.
Atik menilai ke depan, pengobatan kedokteran mengarah pada pemanfaatan biomedical dengan bantuan peralatan canggih dan modern. “Bulan November 2017 ada forum internasional “World Hospital Expo” di Dusseldorf, Jerman yaitu kongres internasional mengenai perkembangan inovasi bidang kedokteran dengan teknologi terkini yang paling update di dunia”,
“Salah satunya Cell Cure ini, yang diharapkan bisa menjadi alternatif pengobatan terbaik dengan minimum resiko untuk penanganan diabetes, kanker dan pengobatan laina,” ujar dia.
“Cell Cure di RSPAD ini terobosan inovasi bidang teknologi kedokteran yang mampu menyelamatkan banyak jiwa. Seperti pelayanan kesehatan secara best practice, semua disiapkan matang terkait standar sarana prasarana, uji klinis, SDM dokter yang dilatih di Jerman, prosedur medis yang mengacu pada regulasi nasional dan internasional,” kata dia.
Atik salah satu dari 10 pembicara di sesi pertama CID. Di sesi ini, penyampaian soal transplantasi stem cell topik bahasan milik Fabiola Stella MD, internal Medicine-Hemato Oncology yang menetap di Jerman. Di sesi kedua, Atik jadi pembicara di antara 6 pakar, yang salah satunya dr Terawan Agus Putranto, Kepala RSPAD Gatot Soebroto.
(Harry Rekso samudro-A61; bahan dari rah/rah; Rahman Indra : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170916021039-255-242140/cell-cure-terapi-sel-asal-jerman-yang-kini-ada-di-indonesia)-FatchurR *** bersambung………..