Cegah kebutaan dengan cara Hidup Sehat
(lifestyle.sindonews.com)-BERDASAR data Badan Kesehatan Dunia, WHO, lebih dari 285 juta penduduk dunia terganggu penglihatannya dan 39 juta di antaranya mengalami kebutaan.
Penyebab kebutaan : Katarak 81%, diikuti oleh kelainan segmen posterior non-RD 5,8%, kekeruhan kornea nontrachoma 2,8%, kelainan bola mata/SSP abnormal 2,7%, glaukoma 2,5%, dan kelainan refraksi 1,7%.
Prevalensi gangguan penglihatan menurut Riskesdas (2013), diperkirakan 0,4% penduduk Indonesia buta / gangguan penglihatan. Sebanyak 80% dari penyandang gangguan penglihatan dan kebutaan ini dapat dicegah, bahkan diobati.
“Data ini mendasari fokus program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan, pada penanggulangan katarak dan gangguan penglihatan dengan penyebab lain” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, KemenKesh, dr Anung Sugihantono Mkes di Jakarta.
Gangguan penglihatan dengan penyebab lain, seperti glaukoma, retinopati diabetikum, retinopathy of prematurity (ROP), dan low vision juga jadi prioritas program saat ini. “Glaukoma dan retinopati diabetikum dijadikan prioritas, mengingat meningkatnya angka penyandang DM. Diperkirakan 1 dari 3 Diabetasi berisiko terkena retinopati diabetikum.
Pasien dengan DM berisiko 25x lebih mudah buta akibat retiniopati dibanding yang nondiabetes. Penyakit tidak menular salah satu faktor risiko gangguan penglihatan dan kebutaan,” ucap dr Anung. KemenKes terus mengedukasi masyarakat dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di puskesmas untuk menemukan persoalan mata sejak dini.
“Kita harus fokus pada perilaku gaya hidup sehat, pahami betul gangguan penglihatan bisa akibat perilaku se-hari2 seperti main gadget, komputer, harus istirahatkan mata, ingatkan anak saat main HP dan jangan membaca sambil tiduran,” imbuh dr Anang.
Wakil Ketua Komite Mata Nasional (Komatnas) dr Aldiana Halim SpM (K) menambahkan gangguan penglihatan ada kategori2, skala sedang, berat, dan buta. “Di Indonesia ada 6,4 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan.
1,3 juta di antaranya buta dan 5,1 juta sedang dan berat. Buta jika seseorang dalam jarak 3 mt tidak bisa menghitung jari, namun penyebab kebutaan bisa dihindari 80% dan bisa ditangani,” sebut dr Aldiana.
Kebiasaan lihat gadget terus-menerus akan memengaruhi gangguan penglihatan, dianjurkan maksimal 2 jam dan istirahat 10 menit untuk melihat jauh. “Pengaruh gadget terhadap gangguan penglihatan belum pernah diteliti.
Sebaiknya jangan jadikan gadget/komputer sebagai sumber cahaya. Jangan gunakan di tempat gelap, harus ada cahaya, harus bergaya hidup yang sehat, OR cukup, jangan merokok agar tidak terkena gangguan penglihatan,” ucap dr Aldiana. (don; Bahan dari : Koran Sindo dan https://lifestyle.sindonews.com/read/1346497/155/cegah-kebutaan-dengan-hidup-sehat-1539650456)-FatchurR *