Bakteri di Sepatu Kita-seberapa Jahat?

(sains.kompas.com)-Kebiasaan kita melepas sepatu sebelum masuk rumah mungkin tindakan tepat demi kesehatan. Seperti benda lain sepatu juga menyimpan bakteri. Ahli mikrobiologi lingkungan dari Universitas Arizona, Jonathan Sexton, menyebut ada ratusan ribu bakteri di setiap inci sepatu.

Gudang bakteri sepatu kita bisa jadi terletak di sol. Sol sepatu itu media paling cepat bertemu mikroba. Setiap kita melangkah, kita menjemput “penghuni” sepatu baru. “Ke manapun Anda pergi, Anda akan mengangkutnya (bakteri),” kata Sexton. Lantas, jenis bakteri apa yang ada di sepatu kita dan dapat mengancam kesehatan?

Melansir Live Science (5/1/2019), penelitan sebelumnya menunjukkan sampel2 sepatu (dalam studi) mengandung bakteri fekal yang jadi indikator adanya pencemaran bakteri patogen dalam jumlah besar. Dalam temuan itu ahli menemukan bakteri Escherichia coli (E. coli) sebanyak 96% di sol sepatu. Beberapa jenis bakteri E. coli tidak membahayakan manusia.

Ada ber-jenis2 yang bisa menyebabkan bakteri parah, infeksi saluran kemih, hingga meningitis. “Kebanyakan sol sepatu mengandung ber-jenis2 E. coli” sambung Sexton. Temuan lain membuktikan adanya bakteri Staphylococcus aureus, jenis bakteri yang dapat memicu infeksi kulit dan yang mengkhawatirkan dapat menyebabkan infeksi darah dan jantung.

Studi terkemuka lain (terbit 2014 dalam jurnal Anaerobe) meneliti 30 sampel rumah di Houston, Texas, untuk mencari keberadaan bakteri Clostridium difficile (C. difficile) yang menyebabkan masalah usus seperti diare. Dari barang2 rumah tangga yang diamati, peneliti menemukan sepatu menyimpan bakteri C. difficile paling banyak, melebihi yang ada di permukaan toilet.

Meski studi menemukan sol sepatu dipenuhi mikroba, tidak ada yang terlalu dikhawatirkan. Tapi bakteri di sepatu tidak cukup kuat membuat orang sehat jadi sakit. “Untuk individu sehat, bakteri pada sepatu kemungkinan besar tidak meninggalkan risiko” kata Kevin Garey penulis studi yang meneliti keberadaan bakteri C. difficile dan profesor di Fakultas Farmasi Universitas Houston.

Orang sehat perlu kontak dengan ribuan mikroba dalam satu strain bakteri berbahaya untuk terinfeksi. Selain itu, ancaman terbesar terletak di tanah. Namun beberapa kasus, lapisan bakteri juga menyelimuti permukaan lantai. “Jadi saya lebih khawatir pada bayi yang belajar merangkak di lantai. Kalau kita orang dewasa yang sehat, hal ini bukan masalah besar,” ujar Sexton.

Kelompok yang perlu melakukan pencegahan ekstra itu yang memiliki immunocompromised atau pertahanan diri dalam menghadapi infeksi lebih rendah dibanding orang lain. “Seseorang yang berisiko terkena infeksi adalah mereka yang baru selesai menjalani perawatan di rumah sakit,” ujar Garey.

“Singkatnya bila Anda berisiko terinfeksi atau anak kecil, sebaiknya Anda lepaskan sepatu di luar rumah” imbuh Garey. Mereka yang rentan terinfeksi bakteri sebaiknya tidak hanya melepaskan sepatu di luar rumah, tapi juga menjaga kebersihan rumah dan membersihkan debu yang jadi makanan favorit bakteri. Hal itu bisa menjadi langkah pencegahan yang baik.

Kesimpulannya, bakteri sepatu tidak berisiko langsung. Kita juga perlu mengingat bakteri tidak hanya ada di sepatu, tapi juga ada di udara, kulit, rambut, dan tubuh kita. ” Bakteri sehat yang ada di usus, kulit, dan tempat lain menjaga kita untuk tetap sehat dan melindungi dari bakteri jahat. Kita harus sadar, beberapa bakteri juga baik untuk kita,” tukas Garey.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Seberapa Jahat Bakteri yang Ada di Sepatu Kita? Pakar Menjawabnya”, Penulis : Gloria Setyvani Putri; Editor : Gloria Setyvani Putri; Bahan dari : Live Science dan https://sains.kompas.com/read/2019/01/08/170000023/seberapa-jahat-bakteri-yang-ada-di-sepatu-kita-pakar-menjawabnya)-FatchurR *