Apakah Sate Makanan Sehat?
(Cuplikan dari : hellosehat.com)- Anda pernah dengar risiko kesehatan dari konsumsi sate, seperti Kolesterol tinggi atau hipertensi. Bagaimana cara makan sate yang sehat agar terhindar dari penyakit?
Apakah makan sate bergizi?
Dengan rasa lezat, harga terjangkau, sate jadi kegemaran masyarakat Indonesia. Ada dua komponen utama, yaitu daging dan bumbu kacang. Dagingnya bervariasi, tapi umumnya pakai daging ayam (dengan atau tanpa kulit), sapi, atau kambing.
Karena komponen utamanya daging, sate tinggi protein dan lemak. Protein dan lemak juga bertambah dari bumbu kacang tanah dan minyak. Makan 5 tusuk sate ayam (kira-kira 350 gram), berikut asupan gizi yang bisa Anda dapatkan.
- Energi: 720 kkal
- Protein: 38,5 gram (g)
- Lemak: 50 g
- Karbohidrat: 38 g
- Vitamin C: 5% Angka Kecukupan Gizi (AKG)
- Kalsium: 10% AKG
- Zat besi: 35% AKG
Makan sate itu asupan energi untuk beraktivitas harian. Gizinya mampu memenuhi kebutuhan gizi harian. Bumbu sate mengandung zat yang bermanfaat. Contoh, bawang merah (antioksidan) dan kemiri zat antiradang berupa asam linoleat.
Benarkah makan sate berdampak buruk?
Banyak orang menghindari sate karena takut risiko hipertensi. Yang lain tidak mengonsumsi hidangan ini karena ada yang gosong dan menyebabkan kanker.
Berikut berbagai temuan ilmiah mengenai keduanya.
1-Tekanaan darah tinggi
Daging merah (sapi, domba, dan kambing) dapat meningkatkan tensi. Tidak tiba-tiba hipertensi karena beberapa tusuk sate daging. Hipertensi lebih berkaitan konsumsi daging merah berlebihan.
Jika Anda pilih potongan daging tinggi lemak, seperti dalam laporan terbitan Journal of hypertension. Daging merah berlemak mengandung lemak jenuh. Meski lemak jenuh tidak selalu buruk bagi kesehatan, lemak ini penyebab naiknya tensi.
2-Risiko kanker
Banyak orang yakin makanan yang dibakar, (sate atau steik), penyebab kanker. Faktanya, memasak daging bersuhu tinggi menghasilkan zat kimia penyebab kanker berupa amina heterosiklik (HCA). Ketika lemak menetes ke panggangan, api yang terbentuk menutupi daging dengan hidrokarbon poliaromatik (PAH).
PAH juga berperan dalam proses perkembangan kanker pada manusia. Sebagian besar penelitian memakai HCA dan PAH dosis tinggi. Artinya makanan yang dibakar tidak meningkatkan risiko kanker, kecuali mengonsumsi berlebihan.
Cara makan sate yang aman dan sehat
Walaupun konsumsi sate memiliki risiko bagi kesehatan, bukan berarti Anda tidak boleh menikmatinya sama sekali.
Berikut tips memasak sate yang lebih sehat.
a-Pilih Daging rendah lemak
Lemak bertemu api menghasilkan PAH. Untuk mengurangi zat berbahaya ini, pilih potongan daging sapi atau kambing yang rendah lemak. Lebih baik lagi bila Anda pilih makan sate daging ayam dari sate kambing atau sapi .
b-Membolak balik sate saat memanggang
Ketika memasak sate, pastikan membolak-baliknya tiap beberapa menit. Dengan cara ini, dipastikan sate matang merata tanpa membuatnya cepat gosong.
c-Buat bumbu marinasi sendiri
Bumbu marinasi instan membuat sate jadi tinggi gula. Gantinya, buat bumbu marinasi sendiri dari bahan lebih menyehatkan, (garam, merica, dan rempah).
d-Bungkus daging dengan Kertas Aluminium Foil
Kertas Aluminium Foil melindungi daging dari suhu tinggi dan mengurangi produksi HCA. Kertas aluminium foil bisa mencegah lemak menetes ke bara api saat Anda menggunakan potongan daging berlemak.
Sate itu makanan kaya energi, protein, dan lemak. Tidak ada salahnya makan sate sesekali. Makanlah dalam jumlah wajar dan jangan terlalu sering.
Baca artikel dari sumber dan selengkapnya di https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/makan-sate/; (Diedit dan Disajikan ulang oleh FatchurR *
Leave a Reply