Video Diduga Meteor Di Probolinggo
(sains.kompas.com)- Minggu (5/5/2019), ada video menunjukkan benda bercahaya diduga meteor melintas di langit Probolinggo, Jatim, viral di FB. Atas maraknya video ini, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengungkapkan itu hoaks.
“Itu tidak benar,” ujarnya dalam pemberitaan Kompas.com berjudul ” Hoaks, Video Hujan Meteor Turun” di Langit Probolinggo. Senada dengan Eddwi, astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo juga mengatakan video itu hoaks. Dalam laman blog pribadi Marufin ekliptika.wordpress.com, dia jelaskan meteor jatuh itu tidak terjadi di langit Pasuruan/Probolinggo.
Dia analisis video singkat 18 detik itu kemungkinan direkam telepon seluler. Video menunjukkan cahaya kehijauan terang seakan berekor dan melintas cepat. Hal ini berkesan meteor terang (fireball). Tetapi, di awal dan akhir video tampak sumber cahaya lain yang tak kalah terang. Sumbernya kemungkinan lampu jalan yang memancarkan cahaya kekuningan.
Cahaya di akhir video memancarkan cahaya putih serupa cahaya sang meteor yang melintas di atas tutupan awan. Kesan ini mengindisikan sumber cahaya putih ini cukup tinggi, jauh melampaui ketinggian awan dan kemungkinan berasal dari benda langit. “Berdasar pengalaman, hanya ada satu benda langit yang terang dan terkesan begitu jika direkam telepon seluler, yakni Bulan,” tulisnya di blognya.
Persoalannya, fenomena di langit Pasuruan-Probolinggo diduga terjadi Minggu malam, ketika sore itu digelar rukyutal hilaal guna menentukan 1 Ramadhan 1440 H. “Perhitungan astronomi menunjukkan kawasan pulau Jawa, saat itu Bulan terbenam dalam tempo 25 menit pascaterbenamnya Matahari.
Sebaliknya video menunjukkan Bulan dalam kedudukan tinggi sehingga mustahil video itu direkam pada 5/5/19 malam,” kata Marufin. Berikutnya, Bulan dalam video itu menunjukkan bercahaya cukup terang yang menandakan sedang ada di fase cukup besar ketika meteor melintas.
Fase Bulan yang terekam di video ini di antara kuartir pertama hingga kuartir ketiga, termasuk fase Bulan purnama. “Jika dikorelasikan ke kalender Hijriah, rentang waktu itu di antara tanggal 8 – 22 bulan Hijriah. Fenomena di langit itu terjadi tanggal 1 Ramadhan 1440 H. Jelas tidak pas,” ujarnya.
Kedudukan Bulan yang relatif rendah di rekaman video mengesankan Bulan ada di langit barat (jelang terbenam) atau di langit timur (baru terbit). Lintasan meteor terang itu di sebelah kanan kedudukan Bulan sehingga menyajikan imaji meteor terang itu melintas dari tenggara ke barat laut (jika Bulan jelang terbenam).
Atau sebaliknya dari barat laut ke tenggara (jika Bulan baru saja terbit). Lintasan ini bertolak belakang dibanding laporan saksi mata yang menyatakan fenomena di langit Pasuruan-Probolinggo melintas dari selatan ke utara. “Lewat alasan2 ini, saya simpulkan video rekaman fenomena di langit itu tergolong video kabar bohong (hoaks),” papar Marufin.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Video Diduga Meteor di Probolinggo Terbukti Hoaks, Ini Penjelasannya”, Penulis : Gloria Setyvani Putri; Editor : Gloria Setyvani Putri; Bahan dari : https://sains.kompas.com/read/2019/05/11/132315123/video-diduga-meteor-di-probolinggo-terbukti-hoaks-ini-penjelasannya)-FatchurR *
Leave a Reply