Terbang dengan sisa makanan sebagai energy
SISA makanan Anda akan segera menjadi bahan bakar penerbangan Anda selanjutnya. United Airlines mengumumkan investasi sebesar US$30 juta (Rp390 miliar) dengan Fulcrum BioEenergy, sebuah perusahaan California yang mengubah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar terbarukan.
Bahan bakar itu dibuat dari sisa makanan, sampah pertanian, dan lemak hewan dicampur bahan bakar tradisional. Dilansir dari The New York Times, ini merupakan kali pertama penerbangan di Amerika Serikat (AS)menggunakan teknologi itu. Menilik aspek lingkungan, teknologi ini sangat menguntungkan.
Fulcrum mampu memproduksi bahan bakar terbarukan yang mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80%. “Ada kepentingan besar dari penerbangan untuk melakukan ini,” ujar Angela Foster-Rice, Direktur Utama Bidang Lingkungan Hidup United Airlines.
CEO Fulcrum E James Macias menyatakan harga bahan bakar yang dihasilkan lebih murah dari US$1 (Rp13.000) per galon hingga sangat kompetitif ketimbang bahan bakar tradisional seharga US$2,11 (Rp27.430) per galon.
“Kami memproduksi dalam jumlah besar dan harga murah,” ujar Macias. Selain itu, penerbangan bertanggung jawab 3% dari total emisi karbon dioksida (CO2) di suatu negara. Itu berarti sebuah penerbangan pulang pergi dari New York ke San Francisco menghasilkan sekitar 3 ton CO2 per orang.
Sisa makanan juga menjadi masalah besar. Temuan American Chemistry Council, setiap rumah tangga di Amerika membuang makanan senilai US$640 (Rp8,32 juta) setiap tahun.
Berdasar data Environmental Protection Agency (EPA), makanan menyumbang 1/5 limbah di tempat pembuangan akhir dan berkontribusi signifikan terhadap produksi gas metana dan gas rumah kaca.
Penemuan EPA Juni lalu menyimpulkan, emisi penerbangan menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Pada 2016 pemerintahan Obama akan mengadopsi standar lingkungan yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil PBB. Mungkin peraturan itu berlaku untuk pesawat besertifikat mulai 2020.
United Airlines pertama kali berinvestasi pada bahan bakar hijau mulai dua tahun lalu, bekerja sama dengan AltAir Fuel untuk membeli 15 juta galon bahan bakar terbuat dari minyak alami dan limbah pertanian.
Mulai akhir musim panas ini, sekitar lima penerbangan antara Los Angeles dan San Francisco akan menggunakan biofuel AltAir setiap hari. (http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/13568/Terbang-dengan-Energi-dari-Sisa-Makanan/2015/07/16)-FatchurR
Leave a Reply