Teknologi tak bisa dilawan
Tehnologi memang tak bisa dilawan , sistim berbasis aplikasipun tak bisa dihindari. Tapi tetap harus ada aturan , agar rakyat kecil mendapatkan manfaatnya. Tapi siapa konglomerat yang paling untung ? Mari kita simak :
– Grab, perusahaan pesaing Uber, yang basisnya di Singapura baru saja menjalin hubungan bisnis strategis dengan Lippo Group Indonesia. Lippo masuk ke bisnis IT sejak tahun lalu lewat MatahariMall yang disuntik US$500 juta (Rp6,5 triliun). Nantinya Grab akan menjadi moda untuk logistik MatahariMall yang menargetkan penjualan US$1 miliar (Rp13,1 triliun) dalam 2-3 tahun ke depan.
Grab mengklaim bahwa sayap bisnisnya, GrabCar, menguasai 50% dari pasar “taksi pribadi” di Indonesia per akhir 2015. Grab, yang juga disokong oleh investor Didi Kuaidi dari China, GGV Capital, dan SoftBank, saat ini valuasinya ditaksir US$1 miliar (Rp13,1 triliun).
– Uber. Ujung-ujungnya adalah IPO. Didirikan 2009 oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp, basisnya di San Fransisco. Sekarang ada di 300-an kota di 68 negara. Menurut PriceWaterhouseCoopers, per 2025 valuasinya ditaksir US$335 miliar (Rp4.407 triliun).
Pendapatan Uber diperoleh dari fee transaksi 20% dari setiap booking. Informasinya, per akhir 2015, nilai kotor booking US$10,84 miliar (Rp142,6 triliun). Komisi 20% berarti sekitar US$2 miliar (Rp26,3 triliun). Tahun ini, diproyeksikan nilai bookingnya US$26,12 miliar (Rp343,6 triliun) atau pendapatan dari komisi mencapai US$5,2 miliar (Rp68,4 triliun).
– Gojek. Ini jelas Northstar Group via NSI Ventures. Berbadan hukum Indonesia yakni PT Gojek Indonesia. Menurut Bareksa.com, Northstar menyuntik dana US$200 juta (Rp480 miliar) bertahap buat Gojek. Pesaingnya, GrabBike via PT Metro Asia Pasific yang induknya di Malaysia, dapat suntikan US$350 juta (Rp490 miliar) dari Coateu Management LLC dan China Investment Corporation (CIC).
– TAXI. Ini taksi Express pemiliknya Peter Sondakh melalui PT Rajawali Corpora. Tahun lalu dilirik mau dibeli Saratoga (Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya) tapi batal. Revenue (TTM) Rp971 miliar dan net income (TTM) Rp20 miliar. Total asetnya (Q) Rp2,9 triliun. Nilai kapitalisasi pasar saham TAXI di bursa adalah Rp519 miliar. Siang itu nilai sahamnya melonjak 9 poin jadi Rp242/lembar.
– BIRD. Ini taksi Blue Bird. Pemegang saham terbesar PT Pusaka Citra Djokosoetono (37,17%). Salah satu komisaris independennya Prof. Hikmahanto Juwana (UI). Kapitalisasi pasarnya di bursa Rp16T. Total asetnya (Q) Rp6T. Net income (TTM) Rp823M. Pendapatan (TTM) Rp5,3T (kebanyakan dari pelanggan korporat). Siang itu sahamnya ngebut 25 poin jadi Rp6.425/lembar. (Bagoes; dari grup WA-72)-Aguk
Leave a Reply