Tanpa Logika-Ayah Kandung Tionghoa-di umur 13 th

(kompasiana.com)- Isu lama (jelang tahun 2014) kini mulai bertebaran lagi.Salah satu sumbernya berasal dari artikel bernama IP (yang tidak terverifikasi) dengan judul Emang JW Cina koq. Artikel ini dan sejenisnya juga disebarkan di medsos (online) lainnya. Lha kok belakangan muncul lagi. Yok opo iki rek.

Isinya, kental dengan penyebaran fitnah dan penyebaran kebencian terhadap etnis dan Agama, yang kelihatan dipaksa dikemas se-olah2 itu semua fakta.

BIN juga dilecehkan

Modusnya jelas, yakni mula2 mengdoktrinkan rakyat dengan info palsu berisi penyebaran kebencian. Setelah itu memasukkan nama JW dalam lingkaran info sesat itu. Sehingga terbentuklah info2 sesat itu, seperti JW keturunan Cina, anak kandung dari Oei Hong Leong. Bahwa JW bagian dari jaringan Grup konglomerat, yang bermisi dan visi menghancurkan Islam di Indonesia.

Mungkinkankah hal itu bisa di Indonesia yang lebih dari 90% Muslim, dan banyak kaum intelektualnya yang negarawan? Kalau misalnya itu benar, dan misi itu ketahuan dan gagal (besar kemungkinannya gagal), maka taruhannya hancurnya kerajaan bisnis Group itu yang puluhan triliun rupiah itu.

Artikel fitnah penyebar kebencian SARA tentang itu sama dengan menglecehkan BIN, sampai tidak tahu-menahu mengenai jati diri JW dengan jaringan Cinanya. Termasuk, yang dilecehkan adalah mantan Kepala BIN (2001-2004) AM Hendropriyono, yang telah dikukuhkan sebagai guru besar bidang intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

Hendropriyono diketahui sebagai salah satu pendukung Jokowi Presiden. Demikian juga perwira2 TNI (pur) yang menyatakan dukungannya ke JW. Apakah Hendropriyono dan rekan2nya perwira TNI (pur) itu  juga ke masuk jaringan konspirasi fitnah mereka itu?

Siapa itu Oei Hong Leong (OHL)?

Di artikelnya itu, JW adalah keturunan Cina asli. Nama lengkapnya Hebertus Handoko JW. Ayah kandungnya OHL, konglomerat yang lahir dari pasangan saudagar di kota Solo. Se-olah2 JW  itu Cina, maka aib besar kalau terpilih sebagai pemimpin. Konstitusi (UUD 1945) jadi tidak dianggap.

Profil OHL antara lain bisa ditelusuri di laman www.forbes.com;  Dia miliuner kelahiran Indonesia, tapi WN Singapura, berdomisili di Singapura.  OHL anak dari konglomerat Eka Tjipta Widjaja (pemilik Grup SM). OHL kekayaannya berbentuk portofolio obligasi korporasi. Baru2 ini, Oei meningkatkan investasinya di IPC yang memiliki hotel dan lembaga pendidikan Raffles.

Lembaga ini korporasi yang mengoperasikan lembaga desain di Singapura dan 33 perguruan tinggi lain di Asia Timur dan Asia Tenggara. Kekayaan OHL saat ini $745 juta AS atau Rp. 8,58T. Dia orang terkaya ke-32 di Singapura (2013). Dia berencana membangun kembali situs tepi laut besar di Vancouver, Kanada.

OHL saat itu usia (66). Berapa usia JW saat itu? Usia JW saat itu (53). Jadi, ketika JW lahir, “ayah kandungnya” itu berusia (13)! Mungkinkah bocah (13) punya anak kandung? Ketika ngarang2 cerita fitnah itu IP cs lupa logika berhitungnya. Sehingga terbongkarlah kepalsuan info sesat mereka itu; Ayah kandung JW Tionghoa asli, namanya OHL, baru berusia (13) ketika JW dilahirkan! Bkin fitnah itu hendaklah yang sedikit cerdas, Bung!

Lin Che Wei, analisis dan pakar keuangan, di akun Twitter-nya, @linchewei1,  berkicau (bisnis.com):

“JW umur 53 tahun OHL umur 66 tahun. Hebat banget jika memang benar! Media ngawur!

“Jika rumor JW anak OHL benar maka OHL sdh punya anak sejak remaja! Dasar ngawur!

“Kalau mau rumor mesti cerdas! JW dirumorkan anak OHL. Padahal itu foto OHL anaknya ETW (SMG).”

Konspirasi JW dan AS

Selain fitnah SARA di atas, IP menulis imajinasinya tentang dekatnya JW cs-AS dan negara2 barat lain. Dari kedekatan itu lahir konspirasi jahat untuk menguasai Indonesia melalui tangan JW, termasuk di dalamnya membuat Agama lain menguasai Indonesia. ***  (Daniel HT; Bahan dari Https ://www.kompasiana.com/danielht/54f763b1a33311133684b465c/fitnah-tanpa-logika-ayah-kandung-jokowo-tionghoa-umurnya-13-tahun)-Disadur dan disederhanakan oleh FatchurR

*** Saya tidak terbiasa meneruskan berita2 yang saya terima, karena saya lebih baik mengerjakan hal2 yang produktif dan waktu saya terbatas untuk menyebar berita2. Khusus boewat teman2 ber-hati2lah menyebar berita, sebelum kita yakini benar isinya (FR)