Rumah Jokowi nyicil
SOLO, KOMPAS.com-Status sebagai presiden terpilih 2014-2019 melambungkan nama Jokowi. Namun, hal itu tidak menghapus masa jatuh bangun Jokowi dulu. Termasuk bagaimana Jokowi dan sang istri, Iriana, bersusah payah mencicil rumah.
Tahun 1990, Jokowi dan Iriana tertarik sepetak tanah di Jl. Kutai Utara, Sumber, Solo, Jateng. Beliau membeli 200 M2 lahan berharga Rp 25.000/M2 untuk dibangun rumah sederhana. “Lah dulu ndak punya duit ?” ujar Jokowi dan Iriana kompak dalam bincang santai dengan wartawan di Solo, beberapa waktu lalu.
Kala itu, Jokowi dan Iriana tidak punya tetangga. Kiri-kanannya sawah. Suara kodok-jangkrik ketika malam hari jadi suasana yang disukai pasangan suami istri yang menikah 24/12/1986. Seiring waktu, ekonomi Jokowi membaik. Ekspor produk mebel Jokowi laku keras di Eropa. Kondisi itu terjadi saat ekonomi Indonesia karut marut akibat Krismon 1998.
“Punya duit dikit-dikit nambah lagi. Beli tanah di samping lagi. Akhirnya sampai saat ini,” kenang Iriana. “Dulu, rumah saya paling bagus. Sekarang ini paling jelek. Rumah bagus sudah dibangun di kiri-kanan,” lanjut dia.
Kini harga tanah di seputaran rumah Jokowi meningkat drastis ketika Jokowi terpilih jadi presiden RI. Salah seorang tetangga sampai tidak jadi jual rumah-tanahnya lantaran saat ini sudah menjadi tetangga presiden.
Rumah Jokowi berdiri di lahan 700 M2, berada di perempatan jalan kompleks. Sekeliling rumah itu ditutup tembok berbahan batu setinggi 3 meter. Gerbang masuk pun dibuat tinggi dan padat agar tidak terlihat dari luar.
Begitu melewati gerbang masuk, jalan setapak dikelilingi rumput dan tanaman hias menyambut. Di ujung jalan setapak terdapat sumur. Dari kondisinya, sumur itu tak digunakan lagi. Dilihat dari jalan setapak, rumah hasil “nyicil” itu tampak apik, paduan gaya minimalis dengan unsur etnik di interiornya.
Kesan asri-nyaman-santai kental terasa begitu masuk ke rumah. Ruang tengah diisi sedikit sofa dan meja kayu jati. Sisanya, hanya karpet dengan 2 bantal besar untuk lesehan. Di salah satu temboknya ada lemari raksasa, tempat menyimpan berbagai buku. Sejumlah barang antik, piringan hitam, melengkapi keasrian dalam rumah.
Bersebelahan dengan ruang keluarga itu, terdapat ruang makan dan meja berpelitur gelap panjang. Background ruang makan itu lukisan mengisahkan Jokowi blusukan. Ruangan shalat melengkapi ruang makan tersebut. Ruang makan tersambung lagi dengan sebuah pintu ke halaman belakang.
Taman kecil serta pendapa serba kayu lengkap dengan kolam renang kecil terdapat di sana. Kata Jokowi, kolam renang jarang digunakan. Jika di rumah tak ada orang, air kolam renang dikosongkan dan baru diisi lagi jika ada tamu datang.
Setidaknya, 10 ekor burung, mulai dari burung parkit, jalak, perkutut, hingga cucok rowo serta dua ekor ayam meramaikan suasana jika beraktivitas di halaman belakang itu. “Ini, istri saya suka nongkrong di pasar burung dekat sini. Tapi dia sukanya beli-beli yang murah-murah,” ujar Jokowi.
“Kalau saya di Jakarta rumah ini istri dan anak-anak yang di Solo yang nempatin. Kadang rindu juga,” ujar dia. (http://regional.kompas.com/read/2014/07/31/09595501/Kisah.Jokowi.Nyicil.Rumah.di.Solo)-FatchurR