Pertemuan IMF-WB dorong Ekonomi Bali tumbuh 7%
(cnnindonesia.com)-Nusa Dua, Pemprop Bali yakin Pertemuan IMF-WB mendongkrak ekonomi mereka sepanjang 2018 ini. Gubernur Bali I Wayan Koster optimis pertemuan itu mendorong ekonomi daerahnya tumbuh sampai 7%.
Keyakinan ia dasarkan jumlah peserta pertemuan 36 ribu orang lebih, jauh di atas perkiraan awal yang 19.800. Pemerintah memperkirakan ekonomi Bali tumbuh 6,54% (2018) atau lebih tinggi dibanding tanpa pertemuan IMF-WB yang berkisar 5,9%.
“Pertumbuhan 6,54% itu saat perkiraan jumlah 19.800 peserta kini membengkak. Jadi, saya perkirakan (pertumbuhan ekonomi Bali 2018) bisa 6,8-7%” ujarnya ke CNNIndonesia.com di sela Pertemuan IMF- Bank Dunia 2018.
Wayan mengungkapkan pertemuan tahunan para pembuat kebijakan di sektor ekonomi dunia ini berdampak positif bagi infrastruktur di Bali. Dampak terlihat dari pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai yang mampu mengurai kemacetan jalan akses menuju Nusa Dua hingga peningkatan kapasitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pertemuan juga mendorong sektor wisata Bali. Sebagian delegasi menyempatkan mengunjungi sebagian lokasi pariwisata di Bali sebelum pertemuan digelar. Karenanya, dia optimistis sebagian peserta akan kembali lagi ke Bali. “Jadi peserta betul2 menikmati, tidak hanya pertemuan serius tapi juga bisa menikmati alam Bali, budayanya yang indah” jelasnya.
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia bisa menghemat biaya promosi wisata Bali ke 189 negara. Untuk itu, dia himbau masyarakat Bali menciptakan suasana Bali aman, tenang, dan nyaman ke peserta. “Kalau menggunakan APBD, untuk datang ke 189 negara perlu waktu lama dan belum tentu dapat,” ujarnya.
Dalam bidang lingkungan, Bali juga berimbas positif dari pertemuan itu. Imbas ini didapat dalam bantuan penanganan sampah laut yang penyelesaiannya ber-larut2 dan diperkirakan menelan dana Rp250M untuk 3 tahun. “Karena pertemuan ini, Bali harus bersih dan diambil alih Pemerintah Pusat melalui PP (Perpres 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut)” ujarnya.
Menpar Arief memperkirakan pengeluaran delegasi asing selama Pertemuan ini mencapai US$2.500 atau Rp37,98 juta (kurs Rp15.194 per Dolar AS). Berdasar kajian awal, 20% dari total peserta kegiatan Pertemuan, Insentif, Konferensi, dan Pameran (MICE) kembali berkunjung ke tempat penyelenggaraan acara. Persentase ini lebih rendah dibanding peserta kegiatan wisata OR, seperti triathlon.
“Kami terus mengumpulkan data. Kami teliti berapa orang yang datang karena MICE,” ujar Arief dalam kesempatan berbeda.
Untuk memaksimalkan kunjungan berulang dari peserta Pertemuan IMF- Bank Dunia, Kemenpar bekerja sama dengan pelaku industri telah menyiapkan paket perjalanan wisata bagi yang menginginkan. Selain itu, Kemenpar memanfaatkan gelaran ini mempromosikan 10 destinasi wisata Bali baru ke delegasi.
Pernyataan terakhir Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah menarik Rp556 miliar dari dana yang dianggarkan Rp855 miliar. Namun, pemerintah baru menggunakan Rp192,1 miliar untuk keperluan IMF-WB. (aud; agt; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181013150637-532-338233/pertemuan-imf-wb-diyakini-dorong-ekonomi-bali-tumbuh-7-persen?)-FatchurR *