Perlu vonis unik

Dalam tayangan TV beberapa bulan lalu, terekspos beberapa vonis unik hakim-hakim di seluruh dunia. Tayangan yang cukup aneh, satu di antaranya vonis menggiring keledai keliling kota yang dijatuhkan pada 2 remaja yang mencuri patung Yesus di negara bagian Ohio-USA. Keledai itu dipasangi poster bertulis permintaan maaf. Sebelumnya, kedua remaja itu dihukum penjara satu jam.

Vonis unik lainnya adalah hukuman memetik kapas selama sepekan di musim panen bagi pelanggar aturan lalu-lintas di Uzbekistan. Hukuman itu harus dijalani jika para pelanggar itu ingin surat izin mengemudinya dikembalikan pada mereka.

Vonis unik selanjutnya datang dari Oklahoma. Mike Norman, seorang hakim pengadilan distrik di Oklahoma memvonis Tyler Alred, remaja 17 tahun untuk melakukan kebaktian 10 tahun di gereja karena terbukti menjadi penyebab tewasnya orang lain.

Alred mengendarai mobil pikap Chevrolet di suatu pagi tanggal 4/12/2011. Mobil yang dikendarainya menabrak pohon sehingga penumpang yang juga temannya, John Dum (16 tahun) tewas pada kejadian itu. Hakim Mike Norman menyatakan kedua keluarga sudah menerima keputusan yang dibuatnya.

Dari beberapa vonis di atas terkandung isyarat hukuman mestinya tak melulu bersandar aturan tertulis (hukum), tetapi perlu disandarkan pada kebijaksanaan (wisdom). Hukum dibuat untuk keadilan dan kemaslahatan umat. Jika diberlakukannya hukum/aturan berpotensi “merusak” kemaslahatan umat, hukum atau aturan itu justru harus diabaikan. Sebagai gantinya, nurani dan nalar bijaksana hakim yang  menghasilkan “improvisasi” merdu.

Untuk kasus AQJ yang di bawah umur, hakim perlu mempertimbangkan vonis unik hakim Oklahoma pada Tyler Alred. Vonisnya bukan 10 tahun kebaktian di gereja. Bisa saja dihukum melakukan konser/ kegiatan amal lainnya untuk menyumbang para korban atau keluarganya.

Pokoknya hukuman manusiawi, mendidik, dan bermanfaat bagi orang lain. Hukuman penjara dan lama, akan merusak masa depannya. Siapa yang diuntungkan? Saya kira tak ada. Semoga kasus AQJ diselesaikan dengan vonis yang bijaksana. (http://m.kompasiana.com/post/read/645445/2/perlunya-vonis-unik-untuk-aqj.html)-Aguk