Penjelasan tentang Batu bersusun di Sukabumi
(sains.kompas.com)-Warga di sekitar Sungai Cibojong, Sukabumi akhir2 dihebohkan puluhan batu yang tersusun rapi di tengah aliran sungai. Bagaimana sains menjelaskan hal ini? Karya seni rock balancing itu sempat membuat geram warga di wilayah karena dianggap mistis.
Menurut Dosen Program Studi Fisika di ITB, Yudi Darma, seni menyusun batu itu dijelaskan dengan rumus fisika klasik.”Hukum Newton, berbunyi benda cenderung diam atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tak ada gaya yang bekerja padanya” kata Yudi saat dihubungi Kompas.com (6/2/18). Tumpukan batu di Sukabumi itu wajar dan biasa.
“Intinya keseimbangan, pengetahuan tekstur batu, dan kesabaran. Orang yang bisa melakukan rock balancing pasti paham karakteristik batu, geometri dan pusat massa. Posisi dan penempatan titik pusat massa mempengarui batu seimbang dalam waktu lama”. Kehebohan di Sukabumi karena ada batu besar yang ada di atas batu kecil dan dikaitkan unsur mistis.
“Kalau batunya sama besar dan rata itu mudah dan biasa. Dugaan saya, konfigurasi rock balancing tidak sekali jadi. Pembuatnya pasti mencoba berulang kali untuk dapat konfigurasi yang paling stabil dengan mempertimbangkan gaya gravitasi dan gesek,” katanya.
Warga sekitar Sungai Cibojong sejak (1/2/18), jadi heboh karena penemuan puluhan tumpukan batu tersebar di aliran sungai di belakang rumahnya. Saat itu banyak warga berdatangan menyaksikan ke lokasi, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (5/2/18).
“Saya tidak tahu, awalnya mereka itu tahu dari mana hingga berdatangan ke kampung kami ingin lihat tumpukan batu. Jalan sampai macet” kata Ade, salah satu warga. (Michael Hangga Wismabrata; Yunanto Wiji Utomo; sumber kompas.com; http://sains.kompas.com/read/2018/02/06/170000223/batu-bersusun-di-sukabumi-bagaimana-fisika-menerangkannya)-FatchurR