Pembangunan Infrastruktur pakai dana BPJS?
(koran-jakarta.com)-JAKARTA; Rumor penggunaan dana BPJS untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan sekarang adalah info sesat alias hoaks. Masyarakat diminta cerdas mengonsumsi informasi yang bertujuan memecah belah bangsa.
“Saya pastikan itu hoaks,” kata anggota Komisi III DPR, AS, menjawab pertanyaan warga seputar penggunaan dana BPJS untuk pembangunan infrastruktur saat temu warga di masa reses DPR di Jalan Kalibaru Timur RT 04 RW 02, Cilincing, Jakarta Utara, (27/2).
Mantan anggota Komisi XI DPR ini menuturkan pemerintah membangun jalan baru sepanjang 2.650 km, jalan tol 1.000 km, serta pemeliharaan jalan 46.770 km. Tak hanya infrastruktur jalan, pembangunan jalur KA juga digarap sepanjang 3.258 km di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, hingga Kalimantan.
Di sektor udara, juga dibangun 15 bandara baru dan pengadaan 20 pesawat perintis. Di sektor laut membangun 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, serta pengadaan kapal ternak dan 500 unit kapal rakyat. “Ini tujuannya untuk pemerataan pembangunan. Sehingga pembangunan, tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa,” kata Sahroni.
Merealisasi pembangunan infrastruktur itu, melalui RPJMN 2015–2019 digelontorkan 4.700 triliun rupiah. Sumber pembiayaan diperoleh dari APBN, pengampunan pajak (tax amnesty), kerja sama dengan investor asing dan utang luar negeri.
“Kontribusi dari APBN 41,3% atau 1.941 triliun rupiah. BUMN 22% atau 1.034 triliun rupiah, dan kontribusi swasta 36,7% atau 1.725 triliun rupiah. Jadi nggak ada dana BPJS untuk pembangunan infrstruktur”.
Memecah belah
Diharapkan masyarakat cerdas dan bijak mencerna info dari medsos yang kerap dipertanyakan validitas datanya. “Sering kali informasi di medsos itu bertujuan memecah belah kita. Mari bapak dan ibu, kita bijak mencerna informasi,” imbuhnya. (ion/N3; Bahan : http://www.koran-jakarta.com/hoaks–pembangunan-infrastruktur-pakai-dana-bpjs/)-FatchurR *