Makin Kotor Krisis Sampah Di Luar Angkasa

Makin Kotor Krisis Sampah Di Luar Angkasa(autotekno.sindonews.com)-NEW YORK; Luar angkasa sudah tercemar. Tingkat sampah  luar angkasa mendekati titik krisis. Masalahan itu kian memburuk menyusul tidak adanya aturan internasional tentang pengelolaan sampah di luar angkasa.
Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) menyatakan saat ini lebih dari 34.000 objek buatan manusia di orbit bumi. Sebagian besar sampah logam itu bergerak ke sana ke mari dan meningkatkan risiko kecelakaan di luar angkasa. Pada September silam, satelite ESA hampir menabrak puing pesawat Space-X.
Sampah di luar angkasa diprediksi makin menumpuk menyusul rencana penerbangan dan pemasangan puluhan ribu satelite baru, termasuk 12.000 satelite yang akan dikirimkan Space-X tahun-2020. Menurut NASA, jumlah sampah di luar angkasa sebesar 10 Cm mencapai 23.000 puing.

 

“Kami  bukan badan pengawas luar angkasa. Juga NASA,” ujar Holger Krag dari Departemen Keselamatan Luar Angkasa ESA, dilansir Euronews. “Dalam peraturannya, tiap negara bebas mengakses luar angkasa tanpa batas. Kita perlu memiliki hukum internasional seperti di bumi,” imbuh Krag.
ESA memperhitungkan 5.000 satelite di luar angkasa, 3.000 di antaranya tidak aktif. Potensi tabrakan antara satelite dan puing cukup besar. Saat ini, “polisi” utama yang mengawasi lalu lintas luar angkasa ialah Space Surveillance Network milik Tentara Angkatan Udara (AU) AS.
“Mereka pragmatis dalam berbagai data. Padahal, data itu sumber penting bagi yang mengoperasikan pesawat luar angkasa,” kata Krag. Namun, data dari Space Surveillance Network kurang akurat. Krag mengungkapkan ESA sering menerima peringatan keliru dari jaringan itu.
ESA menyarankan tiap operator membawa pulang serpihan dan objek yang tidak lagi digunakan. Tugas itu tidak mudah. Sebab, selain tidak mengeluarkan cahaya atau sinyal, objek itu bergerak dengan kecepatan 25.000 Km/jam secara acak dan memiliki daya hancur yang hebat.

 

Rusia, AS, China, Prancis, India, dan Jepang jadi negara terbanyak menyumbangkan sampah di luar angkasa, terutama tabrakan dan uji coba misil anti-satelite. Rusia telah meninggalkan 5.099 puing; AS 4.815 puing; China 3.720 puing; Prancis 507 puing; India 163 puing; dan Jepang 115 puing.
Pada 2009, sekitar 800 Km di atas Siberia, 2 satelite bertabrakan saat bergerak 35.000 Km/jam. Ribuan logam membuncah dari satelite Cosmos 2251 milik Rusia dan satelite Iridium 33 milik AS. Peristiwa itu menjadi salah satu kecelakaan penyumbang sampah terbesar.
Para ahli membagi sampah luar angkasa dalam 3 ukuran, yakni di bawah 1 Cm, 1-10 Cm, dan di atas 10 Cm. Jumlah sampah di bawah 1 Cm diyakini 50x lebih banyak dibanding 10 Cm. Sebagian besar terletak di orbit rendah bumi atau tempat satelite bernaung.
Sampah itu diyakini sejak satelite pertama buatan Rusia, Sputnik, lepas landas dari bumi pada 4/10/1957. Momen bersejarah itu awal Era Luar Angkasa yang mendorong masyarakat internasional menjelajah luar angkasa. Sejauh ini, lebih dari 4.700 pesawat telah diluncurkan.
Namun, penerbangan itu menyisakan sampah, dari roket atau satelite yang kehabisan bahan bakar. Sampah yang dihasilkan ialah mur, baut, kantong sampah, tutup lensa, obeng, hingga spatula. Jumlahnya kian meningkat tajam menyusul tabrakan antar satelite atau diledakannya satelite.
Sejumlah kecil sampah diperkirakan kehilangan ketinggian dan terbakar di atmosfir bumi. Namun, sebagian besar tetap di luar angkasa. Bahkan, berdasar simulasi, serpihan sebesar 10 Cm meningkat dua kali lipat dalam 200 tahun ke depan, sedangkan di bawahnya 4 kali.
Peluncuran satelite kemungkinan tidak berhenti dalam waktu dekat. Sejumlah badan luar angkasa di dunia, termasuk ESA, mengambil kebijakan yang berbeda dalam mengatasi isu ini. Belakangan ini, JAXA juga mengembangkan teknologi baru untuk menyaring sampah di luar angkasa.

 

(Muh Shamil; Bahan dari : Koran Sindo dan https://autotekno.sindonews.com/read/1481941/124/semakin-kotor-krisis-sampah-terjadi-di-luar-angkasa-1577501639)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita