Kempupera Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Tangsi Eks Belanda Di Siak
(beritasatu.com)- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) tahun 2018 merevitalisasi bangunan cagar budaya Tangsi Belanda di sisi Sungai Siak, Kampung Benteng Hulu, Kec- Mempura, Kab-Siak, Provinsi Riau. Kini Tangsi Belanda jadi destinasi wisata baru di Kabupaten Siak.
Tangsi Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak itu benteng peninggalan Belanda yang dulu berfungsi sebagai kantor residen, rumah tahanan, gudang peluru dan barak pasukan. Bangunan ini memiliki lima bangunan utama dan sejumlah bangunan kecil.
Sebelum direvitalisasi, Tangsi Belanda yang dibangun 1880 memprihatinkan dan minim perawatan. Dinding bangunan utama di kawasan ini rusak dan kusam, serta beberapa bagian bangunan juga hilang.
Pemugaran Tangsi Belanda ditetapkan berdasarkan SK Kempupera dan SK Kemendikbud dalam rangka penetapan Siak sebagai Kota Pusaka pada akhir tahun 2017.
“Kegiatan pelestarian untuk mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Seyogyanya kota selain sebagai mesin ekonomi, nilai pusaka bagi kota harus jadi atmosfir yang baik bagi tubuh lembaga kesenian, adat istiadat, bahasa, situs, arsitektur, dan sejarah yang membentuk karakter kota,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, tertulisnya, Senin (10/6/2019).
Revitalisasi ini mencakup pemugaran gedungan utama dan bangunan kecil, pekerjaan mekanikal, elektrikal, plumbing serta perbaikan pintu, jendela dan toilet. Pemugaran tak menghilangkan arsitektur asli bangunan. Penataan ini memakaai APBN tahun 2018 Rp 4,9 miliar, pelaksanaannya 17/5 -27/12/18.
Setelah dipugar, kini Tangsi Belanda berubah jadi bangunan lebih indah, bersih, dilengkapi fasilitas2. Ada 7 bangunan yang berfungsi sebagai perpustakaan, kantor, museum, ruang pameran, toilet, dapur (sarana boga), area serba guna, dan gudang.
Kementerian PUPR juga memberi fasilitas tambahan di seputar kawasan Tangsi Belanda seperti penerangan bangunan, drainase dan trotoar. Tahun 2017, pemkab Siak juga mulai pemugaran pada bagian ruang pameran.
Revitalisasi ini bagian dari Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) oleh Ditjen Cipta Karya Kempupera tahun 2018. P3KP itu program insentif pada kabupaten/kota yang telah menetapkan Perda tentang RTRW dan Perda tentang Bangunan Gedung.
Kota Pusaka adalah kota yang terdapat kawasan cagar budaya dan/atau bangunan cagar budaya yang memiliki nilai-nilai penting bagi kota, menempatkan penerapan kegiatan penataan dan pelestarian pusaka sebagai strategi utama pengembangan kotanya.
Program revitalisasi ini meningkatkan kunjungan wisatawan segingga meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Tangsi Belanda bisa menjadi destinasi wisata pilihan tepat wisatawan asing maupun domestik. Lokasi Tangsi Belanda dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2-3 jam dari Kota Pekanbaru.
(Siprianus Edi Hardum; EHD; Bahan dari : https://www.beritasatu.com/ekonomi/558698/kempupera-revitalisasi-bangunan-cagar-budaya-tangsi-belanda-di-siak)-FatchurR *