Kebijakan Pro Industri Menjaga Penguatan Rupiah

(ekonomi.bisnis.com)-JAKARTA; Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia atau Inaplas menilai penguatan rupiah pada dolar bila berlangsung lama membawa angin baik bagi industri. Untuk itu, pemerintah perlu membuat kebijakan pro-industri.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Inaplas Suhat Miyarso kepada Bisnis, (4/1/19). Suhat menjelaskan setidaknya 2 hal yang memengaruhi penguatan nilai tukar rupiah itu. Pertama, kebutuhan dolar awal tahun cenderung lebih rendah karena kewajiban2 perusahaan telah tuntas di akhir tahun. Menurunnya penggunaan dolar untuk operasional membuat rupiah menguat.

Laporan keuangan pemerintah 2018 baik. Ini membuat sentimen pada rupiah membaik sehingga nilai tukarnya menguat. “Di antaranya penerimaan negara memenuhi target. Saya rasa rupiah diapresiasi negara lain, karena [menunjukkan pemerintah] dapat mengelola negara dengan baik” ujarnya

Meskipun begitu, secara keseluruhan foreign exchange balance rupiah masih rentan. Neraca pembayaran yang kurang baik dalam enam bulan terakhir dinilai masih menunjukkan potensi rupiah kembali melemah.

Pemerintah perlu menjaga penguatan nilai tukar tersebut melalui kebijakan yang pro industri. Dengan kebijakan tersebut industri existing dapat meningkatkan produksi dan investasi baru dapat muncul.

Kebijakan pemerintah saat ini seperti pengenaan cukai plastik dan larangan penggunaan kantong plastik. Kebijakan itu dapat menghambat kinerja industri plastik. “Ini mengganggu industri dalam negeri. Kalau terganggu nanti impor, artinya perlu dolar lagi untuk impor, ini melemahkan rupiah terus,” tambahnya.

Bila kondisi penguatan dapat bertahan hingga tiga bulan sektor industri akan terdongkrak seiring penurunan biaya produksi. Sekjen Inaplas Fajar Budiyono memperkirakan pada awal tahun nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa mencapai di bawah Rp14.000. (Wibi Pangestu Pratama; Editor : Saeno; Bahan dari : https://ekonomi.bisnis.com/read/20190104/257/875493/kebijakan-pro-industri-dapat-jaga-penguatan-rupiah)-FatchurR *