Jembatan terpanjang di Kalimantan

Bisnis.com, KOTABARU – Pemkab Kotabaru, Tanah Bumbu dan Pemprop Kalimantan Selatan merealisasikan rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut dengan daratan Kalimantan.

Proyek ini diawali penandatanganan Memorandum of Understanding antarpemda tersebut.

Ketua DPRD Kotabaru Alfisah di Kotabaru menyambut baik perkembangan karena berarti rencana pembangunan jembatan terpanjang di Kalimantan, segera terwujud. “Dengan ditandatanganinya MoU ini, maka pihak2 terlibat sepakat berikut tanggung jawabnya terkait pendanaan, rencana pembangunan jembatan tersebut siap dilaksanakan,” katanya, Jumat (8/5/2015).

Dikatakan, MoU itu akan ditindak lanjuti dengan pertemuan semua pihak untuk membicarakan teknis pembagian biaya pembangunan jembatan, antara pemerintah pusat, Pemprov, Pemkab Kotabaru dan Pemkab Tanah Bumbu.

Menurut Alfisah, meski nantinya daerah akan dilibatkan dalam sharing biaya, namun pihaknya berharap semoga dana pembangunan jembatan sepanjang sekitar 6,3 Km itu semuanya dapat dihandle oleh pusat melalui APBN.

Diungkapkan, bersamaan rencana pertemuan dengan pemerintah pusat yang akan dilakukan, di wilayah teknis juga telah dilakukan tim, diantaranya penentuan titik pancang tiang jembatan.

“Dari tiga alternatif wacana, mengerucut pada titik yang ter-realistis yakni kawasan Tanjung Serdang Kec-Pulau Laut Tengah dan kawasan Tanah Merah di Kec-Batulicin,” terangnya. Politisi Nasdem ini menjelaskan, banyak manfaat dengan terbangunnya jembatan yang menelan dana triliunan rupiah itu, khususnya bagi masyarakat Kotabaru.

Karena terbukanya akses jembatan itu, maka percepatan pembangunan di Pulau Laut akan lebih optimal, dan kemajuan daerah semakin dirasakan oleh masyarakat. Karenanya, legislatif masyarakat mendukung terlaksananya pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut dengan daratan Kalimantan.

Progres rencana pembangunan jembatan Pulau Laut yang digagas akhir 2014 dengan pendanaan sebagian besar dari APBN dan sebagiannya lagi dari APBD Provinsi, APBD Kotabaru dan Tanah Bumbu itu, kini sampai pada kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan MoU semua pihak.

Penandatanganan MoU bertempat di Kantor Gubernur Kalsel, yang pelaksanaannya masing2 diwakili kepala daerah yakni wakil gubernur, Bupati Kotabaru didampingi Ketua DPRD serta bupati Tanah Bumbu berikut jajarannya.

Pemkab Kotabaru berencana membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dengan Pulau Sebuku sepanjang satu kilometer untuk membuka desa tertinggal di daerah itu. Bupati Kotabaru Irhami Ridjani mengatakan, pembangunan jembatan penghubung dua daerah itu dibutuhkan mempercepat pemerataan pembangunan di kepulauan.

“Target saya, ada tiga yang harus diselesaikan segera,” kata Bupati yang akan mengakhiri masa jabatanya 10 Agustus 2015. Pertama, pembangunan jembatan Pulau Laut-Daratan Kalimantan sepanjang 6,5 kilometer dengan dana Rp3,5 triliun.

Kedua, pembangunan jembatan di atas laut yang menghubungkan Taman Siring Laut-Pertamina, sepanjang 3,5 kilometer dengan dana sekitar Rp328 miliar, untuk mengurai kemacetan lalu lintas di wilayah perkotaan sekitar 2020.

Ketiga, pembangunan jembatan Pulau Laut-Pulau Sebuku, di mana saat ini perekonomian di Pulau Sebuku makin pesat, dan perlu didukung transportasi yang lancar. Dua perusahaan besar yang beroperasi di Pulau Sebuku, yakni, PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) dan PT Bahari Cakrawala Sebuku (BSC) Group, telah membawa Pulau Sebuku dengan 8 desa itu berkembang pesat.

Mendukung pembangunan ini, pemda perlu memfasilitasi dengan memenuhi pembangunan infrastruktur yang kurang, yakni jembatan penghubung dua daerah. Hingga kini distribusi penumpang dan barang2 sembako serta barang keperluan lain dari Kotabaru ke Pulau Sebuku mengandalkan beroperasinya kapal kayu dan spedboat.

Kapal dan spedboat sangat tergantung air laut pasang. Karena saat air laut surut kedua alat transportasi itu terganggu tidak bisa berlayar. Diharapkan dengan pembangunan jembatan tersebut, distribusi barang dan penumpang akan semakin lanca.

Juga mendorong daerah2 di Pulau Sebuku yang terisolasi segera terbuka dan mengejar ketertinggalan.

(http://sulawesi.bisnis.com/read/20150509/19/188574/proyek-jembatan-terpanjang-indonesia-direalisasikan)-FatchurR