Daun Afrika Selatan
Daun Afrika Selatan, Pahit Tapi Kaya Manfaat. Namanya Daun Afrika Selatan, mungkin namanya belum setenar daun dewa atau dedaunan herbal lain yang lebih dulu terkenal di Indonesia, tapi taukah anda kalau daun yang saru ini penuh manfaat untuk kesehatan, kita review yuk.
Di Asia Tenggara (Malaysia dan Singapura), Daun Afsel banyak digunakan. Masyarakat Malaysia menyebut “Daun Kupu kupu” (butterfly leave). Kegunaan yang menonjol untuk pengobatan diabetes, hipertensi, mengurangi kolesterol jahat, asam urat, pengerasan hati bahkan kanker hati dan pembuangan racun dari tubuh (detoksifikasi).
Masih banyak kegunaan Daun Afrika Selatan ini misalnya untuk raumatik, susah tidur, kesemutan, demam, pusing kepala, menghilangkan flek flek hitam silinder, infeksi kerongkongan, menghilangkan dahak, melancarkan buang airseni, menguatkan fungsi lambung, batuk, menguatkan fungsi paru-paru dan masih ada beberapa lagi.
Sampai kini belum ada laporan dari penelitian akademis tentang Daun Afrika Selatan ini. Semua keterangan khasiat Daun Afrika Selatan itu berdasarkan kesaksian dan pengalaman. Selain itu beberapa tulisan mengatakan, konsumsi Daun Afrika Selatan tidak dianjurkan untuk wanita yang hamil dan selama mengalami menstruasi. Alasannya kurang jelas.
Sekedar catatan sediakan teh manis atau madu untuk menghilangkan rasa pahitnya jika anda bukan penyuka makanan pahit. Cara pemakaian Daun Afrika Selatan: Dikunyah secara mentah tiap hari satu helai daun atau diseduh dengan air panas dengan menggunakan 3 sampai 5 lembar daun.
Bisa juga di masak atau digodok dengan air sebanyak 5 sampai 7 lembar daun. (Yong Sidharta; http://www.makinsehat.com/2014/04/manfaat-daun-afrika.html)-FR
Kalau hasil getok tular sampai dikebunkan, jadi populer sampai oleh yang jeli berbisnis, hati hati nanti jadi skandal seperti riwayat daun comfrey tahun 1980 an dulu.
Dikebunkan berhektar hektar sampai dicuri dan terpaksa dijaga sekuriti. Semua karena katanya khasiat buat segala macam tuna kesehatan.
Setelah orang pada beralih menanam comfrey dari beli bibit yang mahal. Ternyata termakan isu dan promosi yang sengaja digembungkan. Mumpung belum ada bukti klinis ilmiyahnya oleh yang jeli intuisi bisnisnya.
Seperti biasanya, Polisi tidak menemukan pasal hukum soal beginian.